Negara (Antara Bali) - Pariwisata Kabupaten Jembrana perlu tambahan promosi, karena jumlah kunjungan wisatawan menentukan sukses atau tidaknya obyek wisata.

"Berkunjungan ke obyek wisata ditentukan aspek psikologis seseorang. Untuk mempengaruhi psikologi atau niat seseorang mengunjungi obyek wisata, diperlukan promosi yang gencar," kata Kepala Bagian Humas Dan Protokol Jembrana, saat dikonfirmasi perbandingan kunjungan wisatawan kabupaten tersebut dengan Provinsi Jawa Barat di sela-sela kunjungan ke Gunung Tangkuban Perahu, Jumat.

Ia mencontohkan obyek wisata Gunung Tangkuban Perahu, yang setiap hari ramai dikunjungi wisatawan, padahal kalau dilihat hanya menyajikan wisata kawah dan alam yang sejuk.

Selain Tangkuban Perahu, ia mengatakan, Gedung Merdeka yang menyimpan benda bersejarah Konferensi Asia Afrika, juga selalu didatangi ratusan orang setiap hari.

"Saya sendiri sudah empat kali datang ke Tangkuban Perahu. Tapi saat berada di Jawa Barat, masih ada keinginan untuk kesana. Suasana yang ramai dengan pengunjung, menjadi pemikat untuk kembali kesana," ujarnya.

Selain itu promosi lewat legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi, yang didongengkan sebagai cikal bakal adanya Gunung Tangkuban Perahu, juga membuat orang penasaran.

Menurutnya, seindah apapun obyek wisata, tanpa dimeriahkan keramaian pengunung, obyek wisata tersebut sulit untuk berkembang.

"Kami di Jembrana memiliki berbagai pantai yang bisa menjadi obyek wisata. Tapi saat orang berkunjung kesana, paling hanya sekali karena suasana sepi," katanya.

Padahal, katanya, obyek alam Kabupaten Jembrana baik di pesisir maupun pegunungan, tidak kalah dengan daerah lainnya.

Menurutnya, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan gerakan serentak dari pemerintah maupun masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar obyek wisata, untuk melakukan promosi lewat berbagai media.

"Saya melihat ada daerah, yang masyarakatnya menggunakan media sosial untuk promosi obyek wisata di lingkungannya. Meskipun sebenarnya obyek tersebut biasa, tapi dengan promosi lewat media sosial, disertai dengan foto-fotonya membuat obyek wisata tersebut ramai dikunjungi. Saya kira, masyarakat Jembrana harus sadar, jika obyek wisata ramai mereka juga mendapatkan keuntungan, baik menjadi pemandu maupun berjualan," katanya.

Meskipun mengakui promosi belum segencar daerah lain, namun ia mengatakan, Pemkab Jembrana sudah mulai membangun berbagai infrastruktur khususnya jalan menuju obyek wisata.

"Kami harap pembangunan infrastruktur dan fasilitas wisata, bisa diimbangi masyarakat sekitar dengan mempromosikannya sehingga ramai dikunjungi," ujarnya.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014