Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menggelar lomba kelompok wanita tani untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan kesadaran wanita tani dalam meningkatkan nilai tambah hasil pertanian di daerah itu.
"Selain itu, lomba tersebut juga untuk menumbuhkan industri rumah tangga serta mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di perdesaan," kata Ketua Tim Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Kabupaten Badung I Made Mertayasa di Mangupura, Selasa.
Menurut dia, Pemkab Badung sangat komit mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat, khususnya ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT).
Kelompok wanita tani diharapkan mempunyai inisatif mengembangkan usaha secara berkelompok untuk mengolah pangan nonberas.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung I G.A.K. Sudaratmaja lomba kelompok wanita tani bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk pemberdayaan KWT sehingga dapat memunculkan daya cipta, kreasi, dan inovasi dari kaum wanita tani dalam mengolah bahan pangan non beras.
"Hasil olahan pangan kelompok wanita tani ini diharapkan dapat memiliki kualitas dan nilai gizi yang tidak kalah dengan makanan yang berbahan beras sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga yang bermuara pada peningkatan ekonomi kerakyatan sesuai dengan dukungan potensi wilayah setempat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Badung Ratna Gde Agung memberikan apresiasi dan mendukung kegiatan kelompok wanita tani berkelanjutan.
"Saya lihat kelompok wanita tani sudah bisa melakukan kreasi dan inovasi dalam mengolah bahan pangan nonberas dan ini perlu terus dibina dan dimantapkan sehingga ke depannya dapat berkembang menjadi unit usaha yang mampu mendukung perekonomian di perdesaan," ujarnya.
Dalam lomba kelompok wanita tani tersebut diikut oleh lima peserta dari kelompok wanita tani pangan dan empat peserta dari kelompok wanita tani kebun.
Juara untuk kelompok wanita tani pangan, yakni Juara I Kelompok Wanita Tani Santhi Rahayu dari Banjar Sawangan, Kelurahan Benoa Kuta Selatan; Juara II diraih Putri Sukma dari Banjar Jumpayah, Desa Mengwitani, Mengwi; Juara III kelompok wanita tani Sekar Tunjung dari Banjar Batu Lantang, Desa Sulangai, Petang; Juara IV KWT Sekar wangi dari Banjar Penyarikan, Desa Kekeran Mengwi; dan Juara V KWT Cempaka Sari dari Banjar Lambing, Desa Sibang Kaja, Abiansemal.
Sementara itu, untuk kelompok wanita tani kebun, Juara I diraih oleh Eka Satya Werdhi dari Banjar Werdi Kosala, Desa Ungasan, Kuta Selatan; Juara II KWT Eka Sari Guna karya dari Banjar Padang, Desa Punggul, Abiansemal; dan Juara III KWT Anyar sari dari Banjar Anyar Desa Sembung, Mengwi; dan Juara IV KWT Lembu Sari dari Banjar Auman, Desa Pelaga, Petang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Selain itu, lomba tersebut juga untuk menumbuhkan industri rumah tangga serta mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di perdesaan," kata Ketua Tim Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Kabupaten Badung I Made Mertayasa di Mangupura, Selasa.
Menurut dia, Pemkab Badung sangat komit mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat, khususnya ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT).
Kelompok wanita tani diharapkan mempunyai inisatif mengembangkan usaha secara berkelompok untuk mengolah pangan nonberas.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung I G.A.K. Sudaratmaja lomba kelompok wanita tani bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk pemberdayaan KWT sehingga dapat memunculkan daya cipta, kreasi, dan inovasi dari kaum wanita tani dalam mengolah bahan pangan non beras.
"Hasil olahan pangan kelompok wanita tani ini diharapkan dapat memiliki kualitas dan nilai gizi yang tidak kalah dengan makanan yang berbahan beras sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga yang bermuara pada peningkatan ekonomi kerakyatan sesuai dengan dukungan potensi wilayah setempat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Badung Ratna Gde Agung memberikan apresiasi dan mendukung kegiatan kelompok wanita tani berkelanjutan.
"Saya lihat kelompok wanita tani sudah bisa melakukan kreasi dan inovasi dalam mengolah bahan pangan nonberas dan ini perlu terus dibina dan dimantapkan sehingga ke depannya dapat berkembang menjadi unit usaha yang mampu mendukung perekonomian di perdesaan," ujarnya.
Dalam lomba kelompok wanita tani tersebut diikut oleh lima peserta dari kelompok wanita tani pangan dan empat peserta dari kelompok wanita tani kebun.
Juara untuk kelompok wanita tani pangan, yakni Juara I Kelompok Wanita Tani Santhi Rahayu dari Banjar Sawangan, Kelurahan Benoa Kuta Selatan; Juara II diraih Putri Sukma dari Banjar Jumpayah, Desa Mengwitani, Mengwi; Juara III kelompok wanita tani Sekar Tunjung dari Banjar Batu Lantang, Desa Sulangai, Petang; Juara IV KWT Sekar wangi dari Banjar Penyarikan, Desa Kekeran Mengwi; dan Juara V KWT Cempaka Sari dari Banjar Lambing, Desa Sibang Kaja, Abiansemal.
Sementara itu, untuk kelompok wanita tani kebun, Juara I diraih oleh Eka Satya Werdhi dari Banjar Werdi Kosala, Desa Ungasan, Kuta Selatan; Juara II KWT Eka Sari Guna karya dari Banjar Padang, Desa Punggul, Abiansemal; dan Juara III KWT Anyar sari dari Banjar Anyar Desa Sembung, Mengwi; dan Juara IV KWT Lembu Sari dari Banjar Auman, Desa Pelaga, Petang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014