Denpasar (Antara Bali) - Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, AA Alit Sastrawan, mengatakan dari tahun 2002 hingga pertengahan tahun 2010 Pemerintah Provinsi Bali telah melakukan penanaman berbagai jenis pohon di sekitar 20.000 hektare lahan kritis yang tersebar di Bali.
"Dari tahun 2002, kami telah menghijaukan sekitar 20 ribu hektare lahan di Bali, terutama pada lahan-lahan kritis yang tersebar di Pulau Dewata," kata Sastrawan, saat ditemui di ruang kerjanya di Denpasar, Kamis.
Ia menyebutkan, Jenis pohon yang biasanya ditanam adalah pohon singon, berbagai jenis bambu, cemara, cempaka, suren dan jenis tanaman lainnya. Yang mana penanamannya akan disesuaikan dengan kondisi daerahnya di lahan mana tanaman itu akan ditanam.
Dikatakan, untuk tahun 2010 ini pihaknya menargetkan akan melakukan penanaman sebanyak 500 ribu pohon bambu berbagai jenis, terutama di daerah-daerah yang lokasinya mempunyai potensi untuk dikembangkan jenis tanaman tersebut.
"Penghijauan biasanya kami lakukan memasuki musim penghujan, agar pohon yang kami tanam dapat tumbuh tanpa harus mengalami kelayuan," ujarnya menjelaskan.
Menurutnya, saat ini di seluruh Pulau Bali terdapat sekitar 50 ribu hektar lahan-lahan kritis yang belum dilakukan penghijauan. Untuk itu, pihaknya berharap kepada seluruh masyarakat dapat selalu melakukan penanaman pohon sehingga Bali akan semakin hijau.
"Gerakan menanam satu orang satu pohon harus terus digalakkan, sehingga Bali akan semakin hijau yang terpenting mampu meningkatklan daerah resapan air dan dapat mengurangi dampak pemanasan global," ujar Sastrawan menjelaskan.
Dirinya berharap, penanaman berbagai jenis pepohonan di berbagai daerah itu, dapat ditindak lanjuti oleh masyarakat setempat, dalam hal pemeliharaan hingga pohon tersebut dapat tumbuh menjadi besar.
Ditanya terkait kepedulian pihak swasta dalam hal melakukan upaya penghijauan di Bali, Sastrawan menjelaskan hingga saat ini beberapa pihak pengusaha sangat mendukung upaya tersebut. Bahkan ada yang telah mengagendakan kegiatan penghijauan secara rutin.
Imbuhnya, untuk mampu membuat Bali menjadi semakin hijau, keterlibatan semua pihak sangat diperlukan dengan pemahaman dan kepedulian masyarakat yang perlu selalu dipupuk. Sehingga mereka nantinya betul-betul sadar akan perlunya menghijaukan lahan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Dari tahun 2002, kami telah menghijaukan sekitar 20 ribu hektare lahan di Bali, terutama pada lahan-lahan kritis yang tersebar di Pulau Dewata," kata Sastrawan, saat ditemui di ruang kerjanya di Denpasar, Kamis.
Ia menyebutkan, Jenis pohon yang biasanya ditanam adalah pohon singon, berbagai jenis bambu, cemara, cempaka, suren dan jenis tanaman lainnya. Yang mana penanamannya akan disesuaikan dengan kondisi daerahnya di lahan mana tanaman itu akan ditanam.
Dikatakan, untuk tahun 2010 ini pihaknya menargetkan akan melakukan penanaman sebanyak 500 ribu pohon bambu berbagai jenis, terutama di daerah-daerah yang lokasinya mempunyai potensi untuk dikembangkan jenis tanaman tersebut.
"Penghijauan biasanya kami lakukan memasuki musim penghujan, agar pohon yang kami tanam dapat tumbuh tanpa harus mengalami kelayuan," ujarnya menjelaskan.
Menurutnya, saat ini di seluruh Pulau Bali terdapat sekitar 50 ribu hektar lahan-lahan kritis yang belum dilakukan penghijauan. Untuk itu, pihaknya berharap kepada seluruh masyarakat dapat selalu melakukan penanaman pohon sehingga Bali akan semakin hijau.
"Gerakan menanam satu orang satu pohon harus terus digalakkan, sehingga Bali akan semakin hijau yang terpenting mampu meningkatklan daerah resapan air dan dapat mengurangi dampak pemanasan global," ujar Sastrawan menjelaskan.
Dirinya berharap, penanaman berbagai jenis pepohonan di berbagai daerah itu, dapat ditindak lanjuti oleh masyarakat setempat, dalam hal pemeliharaan hingga pohon tersebut dapat tumbuh menjadi besar.
Ditanya terkait kepedulian pihak swasta dalam hal melakukan upaya penghijauan di Bali, Sastrawan menjelaskan hingga saat ini beberapa pihak pengusaha sangat mendukung upaya tersebut. Bahkan ada yang telah mengagendakan kegiatan penghijauan secara rutin.
Imbuhnya, untuk mampu membuat Bali menjadi semakin hijau, keterlibatan semua pihak sangat diperlukan dengan pemahaman dan kepedulian masyarakat yang perlu selalu dipupuk. Sehingga mereka nantinya betul-betul sadar akan perlunya menghijaukan lahan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010