Bali dan India, keduanya memang mempunyai hubungan emosional yang didasari atas kesamaan latar belakang seni dan budaya yang bernafaskan agama yang dianut sebagian besar masyarakat Pulau Dewata yakni Hindu.

Kondisi itu pula yang menjadikan semakin banyak turis asal India berwisata ke Bali dalam beberapa tahun terakhir, termasuk tujuh selebriti India yang bermain dalam serial epik Mahabharata pun datang.

Ketujuh pemeran Mahabharata yang datang ke Pulau Dewata pada 4-6 Oktober 2014 itu terdiri dari Shaheer Sheikh Nawas (pemeran Arjuna), Vin Rana (Nakula), Saurav Gurjar (Bima), Lavanya Bhardwaj (Sadewa), Rohit Bhardwaj (Yudhistira), Arpit Ranka (Duryodana), dan Aham Sharma (Karna).

Mereka mendapat sambutan luar biasa dari fans yang sudah berkumpul di depan kantor Konsulat India untuk menunggu kedatangan mereka.

Teriakan histeris para fans yang kebanyakan wanita, menyambut kedatangan para pria yang wajahnya tak asing lagi bagi penikmat serial Mahabarata di Bali.

Apresiasi dan sambutan hangat bagi para selebritis India yang sedang naik daun itu juga datang dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika beserta Nyonya Ayu Pastika yang menyempatkan diri menyambut mereka dalam sebuah acara ramah tamah di Kantor Konsulat Jenderal India, Denpasar, 5 Oktober 2014.

Gubernur Mangku Pastika pada kesempatan itu mengundang ketujuh selebriti India untuk membuat film di Pulau Dewata, terutama film yang berkaitan dengan filosofi Agama Hindu, seperti Mahabharata.

Epos Mahabarata sekalipun nilai-nilainya bersifat universal, namun merupakan salah satu cerita yang menjadi dasar dalam ajaran Hindu.

Karena itu, kehadiran para pemain film dari India ini diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi pariwisata Bali, namun juga semangat religius umat Hindu di Pulau Dewata.

Keberadaan Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, secara historis tidak bisa dilepaskan dari India, bahkan Bali merupakan satu-satunya yang mewarisi nilai-nilai relegius Hindu yang pertama kali diwahyukan di India.

Bukan Sebatas Cerita

Dalam kunjungan itu, Artis Shaheer Sheikh Nawaz yang menjadi pemeran Arjuna mengaku dirinya mengagumi budaya dan keindahan panorama alam Bali.

Ia menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas sambutan hangat dan meriah. Sebelum berkunjung ke Bali mengaku banyak mendengar cerita tentang Bali, katanya, sebuah tempat yang indah.

Setelah sekian lama hanya sebatas mendengar cerita mengenai keindahan alam dan budaya Pulau Dewata, mereka baru pertama kali berkunjung ke Bali dan menghayati dari dekat.

Setelah beberapa hari di Jakarta untuk mengisi berbagai acara yang dihelat salah satu stasiun televisi swasta nasional, ketujuh pemeran sinema legenda yang kini sedang diminati masyarakat Indonesia itu melanjutkan "roadshow" sekaligus berlibur di Pulau Dewata.

Bahkan, sebagian dari tujuh pemeran yang hadir di Bali itu memang berencana memperpanjang jadwal kunjungannya selama tiga hari, yakni dengan berlibur di Pulau Dewata, sementara yang lainnya dijadwalkan akan segera bertolak ke India.

Salah satunya Arpit Ranka, pemeran tokoh antagonis, Duryodana berlibur selama tiga hari di Pulau Dewata.

"Saya sangat tertarik dengan budaya Bali. Saya akan ada di Pulau Dewata selama tiga hari ke depan (5-8/10) dan ini kesempatan yang baik untuk belajar budaya Bali," tutur pria berbadan besar itu.

Lain lagi dengan Rohit Bharadwaj, pemeran Yudhistira menganggap Bali adalah rumah keduanya, karena memiliki banyak kesamaan.

India dan Bali memiliki banyak kesamaan sehingga pihaknya walaupun baru pertama ke Bali merasa nyaman seperti rumah keduanya.

Dengan penampilan dan kedatangannya ke Pulau Dewata bisa mempererat hubungan antara Indonesia dan India khususnya Bali dan India.

Pemeran Sadewa yaitu Lavanya Bharadwaj juga mengatakan hal yang sama bahwa berada di Bali seperti berada di rumah keduanya.

"Ada banyak kesamaan antara Bali dan India terutama menganut agama yang sama bahkan ada beberapa adat budaya yang sama," ujarnya.

Diplomatik Emosional

Hubungan diplomatik Bali, Indonesia-India tidak bisa dilepaskan dari kaitan sejarah yang selama ini menjadikan antara Bali-India memiliki hubungan emosional.

Atas kedekatan itu pula, Gubernur Pastika mengundang para selebriti untuk berkunjung lagi ke Bali di masa-masa yang akan datang.

Bali sebagai "The Island of Love". "Yang belum berkeluarga bisa memilih Bali sebagai tempat untuk melangsungkan pernikahan atau berbulan madu," katanya.

Bagi yang sudah menikah, Bali bisa menjadi tempat untuk berbulan madu atau bahkan menguatkan kembali cinta dengan pasangan.

Bali dan India memang mempunyai hubungan emosional yang didasari atas kesamaan latar belakang seni dan budaya yang bernapaskan Agama Hindu yang kini dianut sebagian besar masyarakat Pulau Dewata.

"Kondisi itu pula yang menjadikan dalam beberapa tahun belakangan ini semakin banyak turis asal India berwisata ke Bali," tutur Ketut Sudarta, seorang petugas hotel di Kawasan Payangan yang biasa mengurus kedatangan tamu asal India.

Turis India dalam liburannya ke Bali memang lebih senang menginap di hotel-hotel atau vila yang berlokasi di daerah pinggiran sungai atau tebing di daerah di daerah perdesaan seperti di kawasan wisata Payangan, maupun Ubud Kabupaten Gianyar.

Hotel bintang lima yang berlokasi di daerah kawasan wisata Begawan, Payangan 35 Km timur laut Denpasar lebih banyak tamu yang dilayani berasal dari India.

Mereka lebih senang menginap di daerah pedesaan sambil menyaksikan pemandangan alam yang dilengkapi dengan gemercik air di Sungai Ayung, sungai terpanjang di Bali.

Selain turis asal India, lokasi dengan lingkungan yang menghijau dan lestari jauh dari keramaian kota juga banyak juga disenangi wisatawan asal Korea, Taiwan maupun asal Tiongkok.

Mereka bisa menginap di sini dua atau tiga hari kemudian beralih ke hotel yang ada di daerah pesisir pantai seperti di kawasan wisata Sanur, Nusa Dua atau di perkampungan turis dunia di daerah pantai Kuta, Seminyak maupun di daerah Kerobokan Badung.

Kesamaan seni dan budaya

Meningkatnya kunjungan wisatawan India ke Bali dalam beberapa tahun terakhir ini, menurut pengamat Pariwisata Bali, Tjokorda Gede Agung, tidak hanya karena promosi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Bali ke negara itu, namun juga dilandasi persamaan seni budaya antara India dan Bali.

"Secara naluri, manusia berkeinginan mengetahui sesuatu yang ada kesamaan budaya yang didasari perkembangan Agama Hindu antara yang ada di negara asalnya India dengan yang tumbuh dan berkembang di Pulau Dewata," katanya.

Selain itu, promosi pariwisata yang pernah dilakukan ke India tempo hari, tampaknya juga mulai membuahkan hasil yang cukup menggembirakan, sebab mampu menarik minat turis India datang ke Pulau Dewata.

Dinas Pariwisata Bali mencatat kunjungan wisatawan India ke Bali sebanyak 51.584 orang selama Januari-Juli 2014, atau bertambah hingga 38,57 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2013 yang hanya mencatat 37.225 orang.

Melonjaknya kunjungan wisatawan India melakukan perjalanan wisata ke Bali sesuai keinginan pemerintah yang berupaya membidik lebih banyak orang-orang kaya yang ada di India untuk datang berlibur ke Pulau Dewata.

Adanya hubungan baik yang ditindaklanjuti dengan kerja sama kebudayaan antara Bali dan India, diharapkan akan mampu menambah gairah bagi rakyat yang berpenghasilan tinggi di India datang berlibur ke Bali.

Muncul pusat-pusat kebudayaan India dengan praktik Yoga, serta mendatangkan pelatih dari negeri seberang itu, otomatis akan mampu memberikan informasi tentang budaya Bali setelah mereka kembali ke India.

Demikian juga masyarakat Bali semakin banyak melakukan perjalanan wisata dengan tujuan utama ke Sungai Gangga di India, sehingga akan terjadi komunikasi di antara kedua masyarakat yang menganut paham Hindu.

Adanya saling kunjung itu, termasuk kedatangan artis Mahabharata, diharapkan memperbanyak turis India ke Bali yang tercatat masih kecil atau 2,47 persen dari seluruh turis asing ke Bali sebanyak 2.089.706 orang selama periode Januari-Juli 2014. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014