Gianyar (Antara Bali) - Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Kabupaten Gianyar, Bali menerima dengan lapang dada (legowo), meskipun tidak mendapat jatah ketua komisi DPRD setempat.
"Ya kami tahu dirilah, dan kami legowo enggak dapat jatah Ketua Komisi," kata I Made Budiana, salah seorang anggota DPRD dari PKPI, di Gianyar, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya telah bergabung dengan Partai Golkar menjadi satu fraksi, sehingga urusan Ketua Komisi nantinya ditentukan atas persetujuan koalisi.
Di sisi lain, Artawa Putra, salah seorang anggota DPRD dari partai Hanura mengaku tidak mendapatkan jatah Ketua Komisi.
Kendatipun partainya berkoalisi dengan Partai Nasdem serta PDIP namun jatah Ketua Komisi tidak didapatkannya.
Malahan, kata Artawa koalisi yang dibina dengan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu terancam pecah.
Apakah perpecahan itu karena tidak mendapatkan jatah Ketua Komisi, Artawa tidak menjawabnya.
Sementara Ketua DPC Partai Demokrat Gianyar, I Ketut Jata menampik keras koalisinya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pecah akibat tidak dapat jatah ketua komisi di DPRD setempat.
Pihaknya selama ini bersama PDIP telah melakukan koalisi permanen sejak pemenangan Bupati Bharata- Wakil Bupati Agus Mahayastra.
Khusus untuk Ketua Komisi menurutnya siapapun tidak bisa menentukan karena semuanya masih dalam tahap proses.
Di sisi lain, Partai Golkar Gianyar nampak begitu intens melakukan rapat internalnya. Rapat itu dilakukan tidak terlepaskan untuk berstrategi menempatkan kadernya menjadi Ketua Komisi.
"Pada prinsipnya kita menjalin komunikasi dengan semua parpol," jelasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Ya kami tahu dirilah, dan kami legowo enggak dapat jatah Ketua Komisi," kata I Made Budiana, salah seorang anggota DPRD dari PKPI, di Gianyar, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya telah bergabung dengan Partai Golkar menjadi satu fraksi, sehingga urusan Ketua Komisi nantinya ditentukan atas persetujuan koalisi.
Di sisi lain, Artawa Putra, salah seorang anggota DPRD dari partai Hanura mengaku tidak mendapatkan jatah Ketua Komisi.
Kendatipun partainya berkoalisi dengan Partai Nasdem serta PDIP namun jatah Ketua Komisi tidak didapatkannya.
Malahan, kata Artawa koalisi yang dibina dengan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu terancam pecah.
Apakah perpecahan itu karena tidak mendapatkan jatah Ketua Komisi, Artawa tidak menjawabnya.
Sementara Ketua DPC Partai Demokrat Gianyar, I Ketut Jata menampik keras koalisinya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pecah akibat tidak dapat jatah ketua komisi di DPRD setempat.
Pihaknya selama ini bersama PDIP telah melakukan koalisi permanen sejak pemenangan Bupati Bharata- Wakil Bupati Agus Mahayastra.
Khusus untuk Ketua Komisi menurutnya siapapun tidak bisa menentukan karena semuanya masih dalam tahap proses.
Di sisi lain, Partai Golkar Gianyar nampak begitu intens melakukan rapat internalnya. Rapat itu dilakukan tidak terlepaskan untuk berstrategi menempatkan kadernya menjadi Ketua Komisi.
"Pada prinsipnya kita menjalin komunikasi dengan semua parpol," jelasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014