Riyadh (Antara Bali/AFP) – Islam ternodai oleh “kekuatan kegelapan” dan Arab Saudi harus lebih banyak melindungi generasi mudanya dari kekerasan ekstremis, ujar putra mahkota kedua kerajaan itu pada Senin.

Komentar dari Putra Mahkota Moqren bin Abdul Aziz, dalam pidato hari nasional Arab Saudi ke-84 pada Selasa, muncul setelah kerajaan itu pada bulan ini sepakat bersama negara-negara Arab lainnya untuk mendukung Washington melawan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).

Kelompok itu mendeklarasikan “kekhalifahan” yang meliputi wilayah Irak dan Suriah, dimana pihaknya menguasai sebagian besar wilayahnya.

ISIS dianggap organisasi paling kuat dan brutal dalam jihad modern, dengan mengeksekusi ratusan warga Irak dan Suriah, serta sandera asing dalam sebuah operasi militer yang memaksa lebih dari satu juta orang mengungsi.

“Hari ini, sebagai Muslim, kami khawatir karena kami tidak cukup melindungi negara kami dari ekstremisme dan generasi muda kami dari militansi serta ekstremisme,” kata Putra Mahkota Moqren, seperti dikutip Saudi Press Agency.

Dia menambahkan bahwa beberapa penyimpangan menggantikan doktrin toleransi dengan “terorisme dan pengeboman”.

Para pejabat dan rakyat harus “bersatu untuk memberikan gambaran Islam yang sejati yang telah ternodai oleh kekuatan kegelapan, dan menunjukkan keagungan agama kita dengan etika, pengetahuan dan tindakan dalam menghadapi pemikiran dan interpretasi yang menyimpang,” ujarnya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014