Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan kompensasi dalam bentuk penyediaan benih bagi para petani yang lahan sawahnya mengalami kekeringan.

"Kami berikan kompensasi bukan ganti rugi dalam bentuk pemberian benih," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana di Denpasar, Minggu.

Menurut dia, penyediaan benih itu difokuskan untuk pengganti padi di lahan persawahan di antaranya benih jagung bagi petani.

"Kami salurkan benih jagung sebanyak 16 ton. Kalau benih padi sedang kami data. Tetapi yang jelas kami siapkan cadangan yang lebih," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa benih tersebut telah disalurkan kepada para petani yang lahan persawahannya mengalami kekeringan berat hingga gagal panen atau puso.

Namun Wisnuardhana tidak menjelaskan berapa nilai anggaran yang disiapkan pemerintah guna mengantisipasi kekeringan yang menimpa lebih dari 400 hektare lahan persawahan di Pulau Dewata.

Selain penyediaan benih, pemerintah telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan pengamat perairan yang ada di setiap kecamatan untuk meminjamkan pompa air di "subak" atau sistem irigasi pertanian tradisional Bali.

"Pemimjaman air itu dikenal dengan istilah gilir giling," imbuhnya.

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali mencatat tiga kecamatan yakni Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Sawan di Kabupaten Buleleng dan Kecamatan Selemadeg Timur di Kabupaten Tabanan mengalami kekeringan pada lahan persawahannya yang mencapai lebih dari 400 hektare. (WDY)

Pewarta: Oleh Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014