Semarang (Antara Bali) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
secara resmi menyatakan perubahan sikap politik partai sebagai partai
pemerintah setelah selama sepuluh tahun menjadi partai oposisi yang
berada di luar pemerintahan.
Pernyataan secara resmi perubahan haluan sikap politik partai tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sekaligus untuk membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Marina Convention Center, Semarang, Jumat.
"Kini, PDI Perjuangan sudah berada di dalam pemerintahan. Kita sudah berhasil menempatkan kader terbaik partai sebagai Presiden Republik Indonesia. Saudara Joko Widodo harus selalu ingat bahwa beliau adalah sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus kepala negara bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Megawati saat menyampaikan pidato politiknya.
Megawati mengatakan PDIP tidak hanya memberikan dukungan pada kepemimpinan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla namun memainkan peran aktif.
"Visi yang ingin diwujudkan Saudara Joko Widodo dan Jusuf Kalla adalah bagian dari perjuangan kita semua, yakni mewujudkan Indonesia yang berdaulat dalam bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," ujar Megawati.
"Karenanya, pertama-tama diperlukan adanya perubahan mental dan sikap politik dari seluruh kader partai dari kekuatan yang berada di luar pemerintahan menjadi kekuatan baru yang bukan saja berada dalam pemerintahan, tapi menjadi pemerintah itu sendiri," tambahnya.
Megawati menilai perubahan haluan PDIP membutuhkan mentalitas dari para kader sebagai kekuatan penyeimbang yang berada di luar pemerintahan menjadi partai yang berada di dalam pemerintah itu sendiri.
"PDIP, sebagai partai politik yang secara sadar menempuh jalan terjal ideologi, kini menghadapi ujian baru. Ujian tersebut, justru berangkat dari posisi politik kita yang berubah, dari partai yang berada diluar pemerintahan, dan kini, oleh rakyat, kita dihantarkan memasuki posisi politik baru sebagai partai yang berada di dalam pemerintahan di tingkat nasional," kata Megawati
Menurut Mega, tanggung jawab tersebut tidak mudah.
"Ujian sebenarnya bagi PDI Perjuangan bukan saja ketika partai ini berada di luar pemerintahan. Ujian terbesar justru ketika kita berada dalam pemerintahan. Disinilah terletak tanggung jawab kita, bagaimana mewujudkan ideologi itu bekerja dalam kehidupan bernegara, dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi keadilan dan kemakmuran rakyat. Sebuah ideologi yang hidup," tegasnya.
Rakernas IV PDI Perjuangan yang berlangsung pada 19-21 September 2014 itu dihadiri 1.590 kader partai. Hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini.
Rakernas tersebut juga dihadiri semua ketua umum partai koalisi Indonesia Hebat seperti Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Ketua Umum PKPI Sutiyoso, dan Ketua Umum Partai Hanura serta Ketua Umum PKB Muhaimim Iskandar.
Selain itu, hadir pula perwakilan dari partai Koalisi Merah Putih yakni Ketua Umum plt PPP Emron Pangkapi dan Wakil Sekretaris Jenderal PPP Isa Muchsin serta Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo dan Ketua Fraksi PAN Catur Sapto Edy. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Pernyataan secara resmi perubahan haluan sikap politik partai tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sekaligus untuk membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Marina Convention Center, Semarang, Jumat.
"Kini, PDI Perjuangan sudah berada di dalam pemerintahan. Kita sudah berhasil menempatkan kader terbaik partai sebagai Presiden Republik Indonesia. Saudara Joko Widodo harus selalu ingat bahwa beliau adalah sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus kepala negara bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Megawati saat menyampaikan pidato politiknya.
Megawati mengatakan PDIP tidak hanya memberikan dukungan pada kepemimpinan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla namun memainkan peran aktif.
"Visi yang ingin diwujudkan Saudara Joko Widodo dan Jusuf Kalla adalah bagian dari perjuangan kita semua, yakni mewujudkan Indonesia yang berdaulat dalam bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," ujar Megawati.
"Karenanya, pertama-tama diperlukan adanya perubahan mental dan sikap politik dari seluruh kader partai dari kekuatan yang berada di luar pemerintahan menjadi kekuatan baru yang bukan saja berada dalam pemerintahan, tapi menjadi pemerintah itu sendiri," tambahnya.
Megawati menilai perubahan haluan PDIP membutuhkan mentalitas dari para kader sebagai kekuatan penyeimbang yang berada di luar pemerintahan menjadi partai yang berada di dalam pemerintah itu sendiri.
"PDIP, sebagai partai politik yang secara sadar menempuh jalan terjal ideologi, kini menghadapi ujian baru. Ujian tersebut, justru berangkat dari posisi politik kita yang berubah, dari partai yang berada diluar pemerintahan, dan kini, oleh rakyat, kita dihantarkan memasuki posisi politik baru sebagai partai yang berada di dalam pemerintahan di tingkat nasional," kata Megawati
Menurut Mega, tanggung jawab tersebut tidak mudah.
"Ujian sebenarnya bagi PDI Perjuangan bukan saja ketika partai ini berada di luar pemerintahan. Ujian terbesar justru ketika kita berada dalam pemerintahan. Disinilah terletak tanggung jawab kita, bagaimana mewujudkan ideologi itu bekerja dalam kehidupan bernegara, dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi keadilan dan kemakmuran rakyat. Sebuah ideologi yang hidup," tegasnya.
Rakernas IV PDI Perjuangan yang berlangsung pada 19-21 September 2014 itu dihadiri 1.590 kader partai. Hadir pula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini.
Rakernas tersebut juga dihadiri semua ketua umum partai koalisi Indonesia Hebat seperti Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Ketua Umum PKPI Sutiyoso, dan Ketua Umum Partai Hanura serta Ketua Umum PKB Muhaimim Iskandar.
Selain itu, hadir pula perwakilan dari partai Koalisi Merah Putih yakni Ketua Umum plt PPP Emron Pangkapi dan Wakil Sekretaris Jenderal PPP Isa Muchsin serta Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo dan Ketua Fraksi PAN Catur Sapto Edy. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014