Denpasar (Antara Bali) - Sawah milik para petani di Bali mulai dilanda kekeringan pada musim kemarau yang menyebabkan debit air berkurang.

"Terowongan air di Subak Bernasi, Desa Buduk, Kabupaten Badung, jebol dua tahun lalu. Namun hingga kini belum diperbaiki sehingga puluhan hektare sawah kekeringan," kata Nyoman Winarsa, petani asal Desa Buduk, Senin.

Jebolnya terowongan yang dibangun petani secara gotong-royong pada 1970-an itu mengakibatkan sejumlah areal persawahan mengalami kekeringan sehingga petani tidak bisa menanam padi.

Terowongan yang dibuat warga subak tempo dulu sepanjang satu kilometer mampu mengalirkan air dari sungai Bernasi ke 100 hektare lahan persawahan.

"Namun setelah mengalami jebol secara tiba-tiba dua tahun lalu, mengakibatkan sekitar 10 hektare sawah milik 25 petani tidak mendapatkan air irigasi," kata Winarsa.

Sebelumnya petani di desa itu bisa tiga kali panen padi dalam setahun. "Namun sekarang otomatis tidak bisa menghasilkan apa-apa," ujarnya.

Masyarakat sudah pernah melaporkan masalah jebolnya terowongan tersebut keoada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Badung dengan harapan bisa secepatnya ada perbaikan.

Petugas dari Kantor Pekerjaan Umum Kabupaten Badung pernah meninjau jebolnya terowongan beberapa waktu lalu, namun hingga kini belum ada kabar apakah ada perbaikan atau tidak.

Sementara lahan sawah milik petani di Subak Batukandik yang ada di pinggirang Kota Denpasar juga mengalami kekeringan akibat kemarau dan adanya perumahan yang dibangun perusahaan pengembang mengganggu pengairan.

Sekitar 97 hektare lahan persawahan milik petani perkotaan itu, menjadi kering kerontang tidak bisa ditanami padi, walau pun ada petani nekat menanam hanya satu petak, setelah berumur tiga minggu mati akibat tidak adanya air irigasi.

Petani sudah mendapatkan air irigasi belakangan ini, pada hal lahan pertanian yang ada di perkotaan ini tahun lalu diikutsertakan dalam lomba subak (organisasi tradisonal petani) dan lomba lelakut mewakili kota Denpasar.

Hamparan lahan pertanian seluas itu mengalami kekeringan dan tidak ada tanaman yang bisa tumbuh, maka kelompok masyarakat setempat memanfaatkan lahan itu untuk arena lomba layang-layang, pekan lalu, kata Made Bawa petani setempat.

Sawah mengalami kekeringan juga dialami petani di wilayah Abiansemal, Badung, namun petani di sini ada yang kreatif memanfaatkan lahan yang kekurangan air itu dengan menanami jagung, cabai, melon, dan sebagainya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014