Negara (Antara Bali) - Gubuk yang ditempati Sayu Putu Suparmi (65), janda miskin di Desa Tukadaya, mendapatkan program bedah rumah saat dikunjungi Bupati Jembrana, I Putu Artha, Sabtu.

"Kondisinya sangat memprihatinkan, saya terkejut melihat rumahnya saat baru sampai disini. Seharusnya, kehidupan warga seperti ini cepat dilaporkan aparat desa kepada kami," kata Artha.

Rumah Suparmi yang ia tempati bersama 3 orang anaknya memang memprihatinkan, dengan atap dari anyaman daun kelapa, dengan dinding dari bilah-bilah bambu, dengan beberapa bagian dilapisi terpal dan plastik yang mulai sobek.

Saat melihat kondisi rumah warganya ini, Artha langsung menghubungi pimpinan salah satu bank, untuk memberikan program Corporate Social Responsibility (CSR), berupa bedah rumah kepada janda tersebut.

Meskipun rumahnya berupa gubuk, ia memberikan nilai positif terhadap Suparmi, dalam menjaga kebersihan rumah, termasuk dalam menempatkan makanan di dapur agar tetap bersih.

Saat Artha bersama dengan isterinya, serta sejumlah pejabat Pemkab Jembrana datang ke rumah ini, kebetulan Suparmi baru selesai memasak nasi jagung dengan sayur dari daun singkong.

"Meskipun sederhana, makanan ini justru sehat karena tidak terkontaminasi zat kimia. Lain dengan makanan kita, yang banyak mengandung zat tersebut," ujarnya.

Setelah menghubungi petinggi salah satu bank, petugas Dinas Tenaga Kerja Dan Kesos Jembrana, menyerahkan bantuan terpal, alas tidur serta peralatan rumah tangga lainnya.

Selain itu, ia menawarkan modal kerja bagi Suparmi, yang menekuni pembuatan atap dari daun kelapa, agar usahanya tersebut lebih besar dan bisa membantu ekonominya.

Suparmi sendiri mengatakan, sebelum pindah ke Dusun Sombang Kelod, Desa Tukadaya, ia bersama anak-anaknya tinggal di Dusun Tetelan, Desa Candikusuma.

Menurutnya, saat itu ia sudah ditawari program bedah rumah, namun tidak bisa dilakukan, karena terkendala tanah yang bukan miliknya.

"Kalau tanah yang sekarang saya tempati sudah milik sendiri, dari pemberian saudara. Kami memang mengharapkan dapat bantuan bedah rumah," katanya.

Dari pernikahan dengan suaminya yang sudah meninggal dunia, ia memiliki tujuh orang anak, dimana empat orang diantaranya sudah menikah dan tinggal terpisah, sementara tiga orang sisanya, dua orang bekerja serabutan dan satu orang masih sekolah di SMP.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014