Jakarta (Antara Bali) - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo
Subianto mengucapkan selamat jalan terhadap sahabatnya sekaligus Ketua
Umum DPP Partai Gerindra Suhardi, yang meninggal di Jakarta pada Kamis
(28/8) malam.
"Atas nama keluarga besar Partai Gerindra, saya melepas jenazah almarhum Prof. Dr. Suhardi. Selamat jalan sahabatku, selamat jalan Suhardi, kau pejuang sejati, kau pemimpin yang bersih, kami hormat, dan kami akan meneruskan tradisi dan cita-citamu," ujar Prabowo dalam upacara penghormatan terakhir jenazah almarhum Suhardi di Kantor DPP Gerindra, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan keluarga besar Partai Gerindra merasa kehilangan dan berharap Tuhan dapat menerima almarhum dengan sebaik-baiknya.
"Kami bangga pernah berjuang bersama seorang bernama Suhardi," ujar Prabowo.
Prabowo menyatakan almarhum Suhardi meninggal sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Suatu jabatan yang telah diemban Suhardi selama lebih dari enam tahun.
Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap seluruh hadirin yang berkenan ikut berbelangsungkawa bersama keluarga besar Partai Gerindra.
Dirinya juga menyampaikan kepada keluarga almarhum bahwa Suhardi seorang putra bangsa yang baik, jujur serta bersih.
"Bangsa kita butuh pemimpin jujur dan bersih. Hari ini kita lepas ketua umum kita. Kita sebagai saksi bahwa beliau adalah patriot, cendikiawan yang berjuang untuk keadilan dan kemandirian," ucap mantan Danjen Kopassus itu.
Suhardi meninggal dunia, Kamis pukul 21.40 WIB, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina sejak Selasa (26/8) dengan kondisi kritis karena menderita kanker paru-paru.
Jenazah Suhardi sengaja diboyong ke DPP Gerindra untuk dilakukan upacara penghormatan terakhir yang dipimpin Prabowo Subianto. Upacara pelepasan jenazah Suhardi dihadiri sejumlah kader Gerindra dan tokoh politik partai lain diantaranya Ketua Umum PAN Hatta Rajasa beserta istri, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan politisi PDIP Pramono Anung.
Saat ini jenazah sedang dalam perjalanan menuju Bandara Halim Perdanakusuma untuk selanjutnya diterbangkan ke Yogyakarta dan dimakamkan di sana.
Suhardi dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah,13 Agustus 1952. Dia meninggalkan istri Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P. dan tiga orang anak (dua orang putra dan seorang putri).
Suhardi pernah menjabat sebagai Ketua DPD HKTI Yogyakarta. Bersamaan dengan itu dia juga pernah menjabat sebagai staf ahli Dewan Ketahanan Pangan Nasional Kementrian Pertanian pada 2002-2008.
Bersama beberapa rekan di HKTI Suhardi tercatat mendirikan Partai Kemakmuran Tani dan Nelayan (2003), dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Beliau juga ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Ketua Umum. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Atas nama keluarga besar Partai Gerindra, saya melepas jenazah almarhum Prof. Dr. Suhardi. Selamat jalan sahabatku, selamat jalan Suhardi, kau pejuang sejati, kau pemimpin yang bersih, kami hormat, dan kami akan meneruskan tradisi dan cita-citamu," ujar Prabowo dalam upacara penghormatan terakhir jenazah almarhum Suhardi di Kantor DPP Gerindra, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan keluarga besar Partai Gerindra merasa kehilangan dan berharap Tuhan dapat menerima almarhum dengan sebaik-baiknya.
"Kami bangga pernah berjuang bersama seorang bernama Suhardi," ujar Prabowo.
Prabowo menyatakan almarhum Suhardi meninggal sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Suatu jabatan yang telah diemban Suhardi selama lebih dari enam tahun.
Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap seluruh hadirin yang berkenan ikut berbelangsungkawa bersama keluarga besar Partai Gerindra.
Dirinya juga menyampaikan kepada keluarga almarhum bahwa Suhardi seorang putra bangsa yang baik, jujur serta bersih.
"Bangsa kita butuh pemimpin jujur dan bersih. Hari ini kita lepas ketua umum kita. Kita sebagai saksi bahwa beliau adalah patriot, cendikiawan yang berjuang untuk keadilan dan kemandirian," ucap mantan Danjen Kopassus itu.
Suhardi meninggal dunia, Kamis pukul 21.40 WIB, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina sejak Selasa (26/8) dengan kondisi kritis karena menderita kanker paru-paru.
Jenazah Suhardi sengaja diboyong ke DPP Gerindra untuk dilakukan upacara penghormatan terakhir yang dipimpin Prabowo Subianto. Upacara pelepasan jenazah Suhardi dihadiri sejumlah kader Gerindra dan tokoh politik partai lain diantaranya Ketua Umum PAN Hatta Rajasa beserta istri, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan politisi PDIP Pramono Anung.
Saat ini jenazah sedang dalam perjalanan menuju Bandara Halim Perdanakusuma untuk selanjutnya diterbangkan ke Yogyakarta dan dimakamkan di sana.
Suhardi dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah,13 Agustus 1952. Dia meninggalkan istri Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P. dan tiga orang anak (dua orang putra dan seorang putri).
Suhardi pernah menjabat sebagai Ketua DPD HKTI Yogyakarta. Bersamaan dengan itu dia juga pernah menjabat sebagai staf ahli Dewan Ketahanan Pangan Nasional Kementrian Pertanian pada 2002-2008.
Bersama beberapa rekan di HKTI Suhardi tercatat mendirikan Partai Kemakmuran Tani dan Nelayan (2003), dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Beliau juga ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Ketua Umum. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014