New York (Antara Bali) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), di tengah data pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan dan kekhawatiran baru atas hubungan Ukraina-Rusia.

Produk domestik bruto (PDB) riil AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 4,2 persen pada kuartal kedua, menurut data direvisi yang dirilis oleh Departemen Perdagangan, Kamis. Data terakhir lebih tinggi dari estimasi awal departemen untuk pertumbuhan 4,0 persen dan mengalahkan ekspektasi para analis, lapor Xinhua.

Selain itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim awal untuk tunjangan pengangguran dalam pekan yang berakhir 23 Agustus menurun 1.000 ke disesuaikan secara musiman 298.000, kata Departemen Tenaga Kerja AS.

Penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannya belum selesai) "rebound" pada Juli, naik 3,3 persen menjadi 105,9, dan sekarang telah meningkat dalam empat dari lima bulan terakhir, kata National Association of Realtors.

Sementara itu, selera risiko pasar menyusut karena ketegangan antara Rusia dan Ukraina meningkat lagi dan mengangkat "safe haven" yen yang sementara memberikan tekanan pada euro.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada Kamis menuduh Rusia "mengerahkan pasukannya ke Ukraina." Ukraina dan Barat telah menuduh Rusia meluncurkan serangan baru ke Ukraina dengan mengirimkan pasukannya ke wilayah Donetsk. Rusia telah membantah tuduhan tersebut.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,3183 dolar dari 1,3196 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6587 dolar dari 1,6580 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,9355 dolar dari 0,9339 dolar.

Dolar dibeli 103,67 yen Jepang, lebih rendah dari 103,88 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,9150 franc Swiss dari 0,9147 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,0852 dolar Kanada dari 1,0840 dolar Kanada. (WDY)


Penerjemah: Apep Suhendar

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014