Denpasar (Antara Bali) - Generasi muda Bali diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan magang di Negeri Sakura sebagai upaya meningkatkan wawasan, pengalaman dan berbagai jenis keterampilan kerja lainnya.
"Berapapun Bali mengirim peserta, The Association International Menpower Development of Medium and Samll Enterprises Japan (IMM Japan) akan sanggup menampungnya," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Transmigrasi Provinsi Bali, Anak Agung Putra Adi di Denpasar, Kamis.
Namun demikian, ia mengatakan, persyaratan untuk mengikuti magang ke Negeri Sakura itu sangat ketat, karena seleksinya dilakukan oleh tim dari IMM Jepang.
Dari 228 orang yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program tersebut, setelah seleksi tahap pertama yang dinyatakan lulus hanya 35 orang.
"Peserta tahap berikutnya masih mengikuti kursus bahasa Jepang. Bagi yang lulus kegiatan itu, baru diberangkatkan ke Negeri Sakura," ujar Agung Putra Adi.
Ia menjelaskan, latihan magang ke Jepang bagi generasi muda Bali merupakan realisasi kesepakatan kerja sama antara Depnakertrans RI dengan IMM Japan.
Khusus peserta dari Bali untuk kegiatan IMM Jepang tersebut tidak ada kuota (pembatasan). "Berapapun banyaknya asal lulus seleksi, bisa diterima," katanya.
Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja dari Bali, karena selama ini kesannya sangat baik.
Agung Putra Agung menjelaskan, mereka yang diberangkatkan ke Jepang selanjutnya dalam tiga bulan pertama mengikuti latihan keterampilan sesuai minat dan bakatnya, dengan mendapat fasilitas berupa pemondokan dan gaji yang memadai.
Setelah menjalani pelatihan sesuai kontrak, mereka kembali ke Indonesia dengan memiliki keterampilan, sesuai bidang yang ditekuni di Negeri Sakura.
Mereka sebelum kembali ke Indonesia, mempunyai peluang untuk menandatangani kontrak kerja dengan anak perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
Peluang latihan keterampilan tersebut meliputi konstruksi bangunan, mebelair, operator mesin, perakitan barang elektronik, pembuatan pakaian sampai proses pengalengan ikan, ujar Agung Putra Adi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Berapapun Bali mengirim peserta, The Association International Menpower Development of Medium and Samll Enterprises Japan (IMM Japan) akan sanggup menampungnya," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan Transmigrasi Provinsi Bali, Anak Agung Putra Adi di Denpasar, Kamis.
Namun demikian, ia mengatakan, persyaratan untuk mengikuti magang ke Negeri Sakura itu sangat ketat, karena seleksinya dilakukan oleh tim dari IMM Jepang.
Dari 228 orang yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program tersebut, setelah seleksi tahap pertama yang dinyatakan lulus hanya 35 orang.
"Peserta tahap berikutnya masih mengikuti kursus bahasa Jepang. Bagi yang lulus kegiatan itu, baru diberangkatkan ke Negeri Sakura," ujar Agung Putra Adi.
Ia menjelaskan, latihan magang ke Jepang bagi generasi muda Bali merupakan realisasi kesepakatan kerja sama antara Depnakertrans RI dengan IMM Japan.
Khusus peserta dari Bali untuk kegiatan IMM Jepang tersebut tidak ada kuota (pembatasan). "Berapapun banyaknya asal lulus seleksi, bisa diterima," katanya.
Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja dari Bali, karena selama ini kesannya sangat baik.
Agung Putra Agung menjelaskan, mereka yang diberangkatkan ke Jepang selanjutnya dalam tiga bulan pertama mengikuti latihan keterampilan sesuai minat dan bakatnya, dengan mendapat fasilitas berupa pemondokan dan gaji yang memadai.
Setelah menjalani pelatihan sesuai kontrak, mereka kembali ke Indonesia dengan memiliki keterampilan, sesuai bidang yang ditekuni di Negeri Sakura.
Mereka sebelum kembali ke Indonesia, mempunyai peluang untuk menandatangani kontrak kerja dengan anak perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
Peluang latihan keterampilan tersebut meliputi konstruksi bangunan, mebelair, operator mesin, perakitan barang elektronik, pembuatan pakaian sampai proses pengalengan ikan, ujar Agung Putra Adi.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010