Semarapura (Antara Bali) - Penyebrangan tradisional Kusamba, Kabupaten Klungkung untuk melayani jalur pelayaran ke Nusa Penida sebuah pulau yang terpisah dengan daratan Bali ditutup sementara akibat gelombang besar, Senin.

Hasil pemantauan di penyeberangan tesebut melaporkan, akibatnya ratusan penumpang yang akan menyebrang ke Nusa Penida terpaksa batal.

Namun sebagian lainnya mengalihkan keberangkatannya ke Nusa Penida lewat Pelabuhan Padangbai, Kabupaten Karangasem dengan menggunakan kapal Roro Nusa Jaya Abadi milik Pemkab Klungkung.

Gelombang laut cukup tinggi dan dahyat bahkan, perahu nelayan yang biasanya ditambatkan di pantai dipindah agak ke tengah agar aman.

Sementara jukung penyebrangan juga tidak ada yang sandar di pelabuhan Banjar Bias, ada satu perahu yang sandar namun itupun tidak berani menyebrang.

Hal itu diakui tukang dorong jukung di Banjar Bias Kusamba Gusti Lanang Sidemen. Pria asal Banjar Bias itu mengaku punya anggota 30 orang.

Namun sejak tidak ada aktivitas pelayaran jukung mereka hanya duduk santai di tepi pantai. "Sejak dua hari ini sudah nganggur," ujarnya.

Gelombang tinggi terjadi di tengah laut terutama Selat Badung. ombak besar terjadi terutama pada malam hari. Hanya saja perahu tetap tidak berani menyebrang pada siang hari. Karena kalau dipaksakan terlalu beresiko.

Terlebih pada siang hari gelombang juga tetap tinggi sekitar empat meter. Aktivitas penyebrangan di pelabuhan Bias dan yang lainya dari kusamba juga dibatalkan seperti Tri Bhuana, dan Kampung Kusamba.

Bahkan ombak besar malam lalu terjadi di Pantai Kusamba sehingga manggar sejenis jangkar jukung untuk menembatkan tali jukung rusak. Bahkan tali jukung putus diterjang gelombang.

Ditanya kapan bisa normal? Sidemen sendiri mengaku tidak tahu sampai kapan cuaca buruk akan terjadi.

Sementara itu menurut petugas oprator Pelabuhan Banjar bias Kusamba Wayan Sudiantara mengakui, kalau pelabuhan Bias ditutup karena cuaca buruk.

Dia juga membatalkan penjualan kercis. Salah satu calon penumpang asal banjar Bakas, Banjarangkan Made Mudiana terpaksa pindah menyebrang karena tidak ada perahu yang berani menyebrang ke Nusa Penida. (WRA) 

Pewarta: Oleh I Putu Puspa Artayasa

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014