Amlapura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, mengawasi harga kebutuhan sembilan bahan pokok di pasar-pasar secara kontinyu dan kali ini dimaksudkan untuk menekan harga sembako itu menjelang puasa dan Idul Fitri atau lebaran.
"Harga barang di pasar tiap hari kami pantau serta awasi sampai pelaksanaan puasa hingga Lebaran berakhir," kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan Karangasem I Ketut Ardita, S.Sos, MM usai memantau harga-harga di Pasar Timur Amlapura, Kamis.
Ia menyebutkan, beberapa harga kebutuhan pokok yang mendapat pemantauan khusus seperti gula, tepung terigu, sayur-mayur, cabai dan bawang.
"Harga kebutuhan pokok kami pantau secara khusus, karena kerap mengalami kenaikan seiring meningkatnya permintaan," katanya.
Menurut Ardita, pemantauan harga kebutuhan pokok sangat efektif untuk menekan kenaikan harga secara besar-besaran.
Dia mencontohkan pada Januari lalu, harga beras saat itu melonjak hingga Rp7.000 per kilogram.
"Setelah dipantau terus harganya pada bulan April kembali normal menjadi Rp6.000 per kilogram," katanya.
Selain harga jual beras, kata Ardita, sejumlah kebutuhan pokok mengalami penurunan, seperti ayam pedaging semula Rp30 ribu per kilogram, kini menjadi Rp28 ribu per kilogram.
Cabai merah yang semula sempat mencapai Rp24 ribu per kilogram juga turun menjadi Rp20 ribu.
"Dengan kontrol dari pemerintah, secara otomatis ikut menekan harga di sejumlah pasar untuk memainkan harga pasaran," katanya.
Ia menambahkan, beberapa harga kebutuhan pokok juga ada yang bertahan seperti bawang putih tetap Rp20 ribu per kilogram, telur senilai Rp14 ribu/kilogram, daging sapi Rp50 ribu/kilogram.
"Satu minggu terakhir ini harga bahan kebutuhan pokok relatif stabil. Tidak ada barang yang mengalami kenaikan terlalu tinggi," katanya.
Selain pengawasan harga kebutuhan pokok, keberadaan stok kebutuhan pokok juga terus dijaga. "Kekurangan stok merupakan salah satu penyebab melonjaknya harga kebutuhan. Untuk itu kami awasi ketat," katanya.
Pemantauan dan pengawasan itu, sambung Ardita, dilakukan ke seluruh pasar di Kabupaten Karangasem. "Jika ada pedagang yang memainkan harga, kami segera melakukan pembinaan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Harga barang di pasar tiap hari kami pantau serta awasi sampai pelaksanaan puasa hingga Lebaran berakhir," kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan Karangasem I Ketut Ardita, S.Sos, MM usai memantau harga-harga di Pasar Timur Amlapura, Kamis.
Ia menyebutkan, beberapa harga kebutuhan pokok yang mendapat pemantauan khusus seperti gula, tepung terigu, sayur-mayur, cabai dan bawang.
"Harga kebutuhan pokok kami pantau secara khusus, karena kerap mengalami kenaikan seiring meningkatnya permintaan," katanya.
Menurut Ardita, pemantauan harga kebutuhan pokok sangat efektif untuk menekan kenaikan harga secara besar-besaran.
Dia mencontohkan pada Januari lalu, harga beras saat itu melonjak hingga Rp7.000 per kilogram.
"Setelah dipantau terus harganya pada bulan April kembali normal menjadi Rp6.000 per kilogram," katanya.
Selain harga jual beras, kata Ardita, sejumlah kebutuhan pokok mengalami penurunan, seperti ayam pedaging semula Rp30 ribu per kilogram, kini menjadi Rp28 ribu per kilogram.
Cabai merah yang semula sempat mencapai Rp24 ribu per kilogram juga turun menjadi Rp20 ribu.
"Dengan kontrol dari pemerintah, secara otomatis ikut menekan harga di sejumlah pasar untuk memainkan harga pasaran," katanya.
Ia menambahkan, beberapa harga kebutuhan pokok juga ada yang bertahan seperti bawang putih tetap Rp20 ribu per kilogram, telur senilai Rp14 ribu/kilogram, daging sapi Rp50 ribu/kilogram.
"Satu minggu terakhir ini harga bahan kebutuhan pokok relatif stabil. Tidak ada barang yang mengalami kenaikan terlalu tinggi," katanya.
Selain pengawasan harga kebutuhan pokok, keberadaan stok kebutuhan pokok juga terus dijaga. "Kekurangan stok merupakan salah satu penyebab melonjaknya harga kebutuhan. Untuk itu kami awasi ketat," katanya.
Pemantauan dan pengawasan itu, sambung Ardita, dilakukan ke seluruh pasar di Kabupaten Karangasem. "Jika ada pedagang yang memainkan harga, kami segera melakukan pembinaan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010