Denpasar (Antara Bali) - Pendapatan rumah tangga usaha pertanian di Bali berdasarkan hasil sensus pertanian tahun 2013 rata-rata Rp35,61 juta per tahun atau Rp2,97 juta per bulan.

"Pendapatan itu diperoleh dari kegiatan usaha yang dibagi dalam dua kelompok yakni sektor pertanian dan kegiatan di luar sektor pertanian," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, penghasilan dari sektor pertanian umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata penerimaan dari usaha di luar sektor pertanian.

Pendapatan dari sektor pertanian sebesar Rp11,97 juta per tahun atau 33,61 persen dan penghasilan dari sektor luar pertanian Rp4,93 juta atau 13,83 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, rumah tangga usaha pertanian setiap tahunnya juga menerima pendapatan dari usaha lain yang produktif sebesar Rp4,85 juta atau 13,63 persen, sebagai buruh tani Rp1,39 juta atau 3,91 persen serta buruh di luar pertanian Rp12,47 juta atau 35,02 persen.

Penerimaan dari rumah tangga pertanian yang bersumber dari salah seorang anggota keluarga yang menjadi buruh tani juga dikelompokkan menjadi dua bagian yakni buruh tani dan buruh di luar pertanian.

Panasunan Siregar menjelaskan, selain itu masih ada penerimaan petani yang berasal dari transer sebesar Rp4,85 juta atau 13,63 persen.

Pendapatan petani juga berasal dari pengembangan usaha budidaya ikan di perairan umum, kolam ikan iar tawar dan sektor lainnya yang produktif.

Petani yang mengelola tanaman padi di Bali mencapai 147.887 rumah tangga (RT) atau 67,65 persen dari total rumah tangga tani yang ada di daerah ini sebanyak 218.591 rumah tangga tani.

Sisanya rumah tangga yang mengelola tanaman palawija sebanyak 101.289 rumah tangga serta mengelola komoditas ganda yakni padi dan palawija. 30.585 rumah tangga.

Panasunan Siregar menambahkan, petani Bali juga mengembangkan usaha hortikultura yang meliputi pisang 143.179 rumah tangga, mangga 52.150 rumah tangga, jeruk 25.754 rumah tangga dan cabai 21.757 rumah tangga.

Ditinjau menurut penyebaran di sembilan kabupaten/kota di Bali, usaha tanaman pisang terpusat di Kabupaten Karangasem yakni sebanyak 29.616 rumah tangga.

Sedangkan yang mengusahakan tanaman jeruk paling banyak di Kabupaten Bangli yakni 15.287 rumah tangga, ujar Panasunan Siregar. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014