Negara (Antara Bali) - Dua bocah di Desa Tukadaya, Kabupaten Jembrana, digigit anjing yang diduga kuat membawa virus rabies, sehingga petugas melakukan eliminasi atau pemusnahan terhadap binatang tersebut.

"Saat awal tergigit, korban langsung kami berikan suntikan VAR. Tapi setelah dari hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan, anjing yang menggigit mengidap rabies, mereka kami berikan tambahan suntikan serum anti rabies atau SAR," kata Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Putu Suasta, di Negara, Jumat.

Selain anjing yang positif rabies, menurutnya, bagian tangan dan jari yang digigit merupakan simpul saraf, sehingga harus cepat diambil tindakan.

Sementara Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan, I Wayan Widarsa, yang instansinya bertugas melacak dan memusnahkan anjing rabies mengatakan, setelah mendapatkan laporan dua anak masing-masing Gede Krisna Parisada yang baru berusia 14 bulan dan Ni Made Ayus Sekar Krisnawati (14), digigit anjing Rabu (6/8), pihaknya langsung turun ke lapangan.

"Kami awasi anjing yang menggigit tersebut. Pada tanggal 8 binatang itu kelihatan sakit, dan tanggal 10 kami temukan mati," katanya.

Petugas lantas mengambil contoh dari anjing tersebut, untuk diperiksa ke Balai Besar Veteriner, Denpasar, yang hasilnya diketahui Rabu (13/8).

Menurutnya, sehari setelah mendapatkan hasil laboratorium, selama dua hari, pihaknya turun ke lapangan untuk memusnahkan anjing yang diduga sudah tertular virus tersebut.

"Ada empat anjing yang kami eliminasi, sementara 15 ekor lainnya yang hidup di wilayah yang sama, kami berikan vaksin," katanya.

Tergigitnya dua anak oleh anjing rabies ini, katanya, berawal saat Sekar bermain dengan seekor anjing berumur tiga bulan, yang dipelihara kakeknya.

Mendadak anjing tersebut menggigit tangan dan jari Sekar, lalu berlari ke rumah Agus Ariawan, dan menggigit Krisna, yang baru berumur 14 bulan, pada bagian yang sama.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014