Denpasar (Antara Bali) - "Rare Bali Festival" mengetengahkan berbagai kegiatan seni yang melibatkan ratusan anak-anak se kota Denpasar yang berlangsung di Puri Kesiman Denpasar Timur, berakhir Sabtu malam.
Pengelingsir Puri Kesiman, A.A Ngurah Kusuma Wardana, Ketua Panitia I Kadek Wahyudita menyerahkan penghargaan Rare Bali Awards kepada I Made Taro, seorang seniman permainan anak-anak.
Penghargaan dari Rumah Budaya Penggak Men Mersi Puri Kesiman itu didasari atas penilaian sosok I Made Taro dengan segala ketulusannya mengabdikan kreativitasnya kepada anak-anak dengan mengusung nilai-nilai kebudayaan tradisi Bali melalui permainan tradisional.
Acara penutupan tersebut dimeriahkan dengan pementasan Operet "Calonarang" oleh Anak-anak SD 22 Dangin Puri yang mampu menarik perhatian masyarakat setempat.
Pementasan sarat dengan pesan moral agar anak-anak tidak berprasangka terhadap teman sekitarnya, namun mesti bisa menjaga kebersamaan untuk keharmonisan.
A.A Ngurah Kusuma Wardana mengaku memberikan apresiasi terhadap sosok Made Taro atas pengabdiannya kepada dunia anak- anak, yakni emperhatikan tunas bangsa melalui permainan anak-anak.
"Mari kita pelihara tunas-tunas atau anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa ini, " ujar A.A Ngurah Kusuma Wardana.
I Made Taro mengaku, sangat kaget dan terharu atas pemberian penghargaan yang tak ternilai.
Sementara Kepala Badan KBPP Kota Denpasar, I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti mewakili Wali Kota Denpasar memberikan apresiasi atas kegiatan Rare Bali Festival serangkaian Hari AnakNasional.
Selama tiga hari "Rare Bali Festival" berlangsung diisi dengan berbagai kegiatan seni melibatkan anak-anak antara lain pameran seni rupa yang melibatkan 55 anak dari usia 3-15 tahun dengan menampilkan 75 lukisan, sepuluh karya keramin dan tiga karya drawing.
Selain itu juga pawai melibatkan 1.200 anak-anak tingkat sekolah dasar (SD) dengan menonjolkan permainan tradisional anak-anak. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Pengelingsir Puri Kesiman, A.A Ngurah Kusuma Wardana, Ketua Panitia I Kadek Wahyudita menyerahkan penghargaan Rare Bali Awards kepada I Made Taro, seorang seniman permainan anak-anak.
Penghargaan dari Rumah Budaya Penggak Men Mersi Puri Kesiman itu didasari atas penilaian sosok I Made Taro dengan segala ketulusannya mengabdikan kreativitasnya kepada anak-anak dengan mengusung nilai-nilai kebudayaan tradisi Bali melalui permainan tradisional.
Acara penutupan tersebut dimeriahkan dengan pementasan Operet "Calonarang" oleh Anak-anak SD 22 Dangin Puri yang mampu menarik perhatian masyarakat setempat.
Pementasan sarat dengan pesan moral agar anak-anak tidak berprasangka terhadap teman sekitarnya, namun mesti bisa menjaga kebersamaan untuk keharmonisan.
A.A Ngurah Kusuma Wardana mengaku memberikan apresiasi terhadap sosok Made Taro atas pengabdiannya kepada dunia anak- anak, yakni emperhatikan tunas bangsa melalui permainan anak-anak.
"Mari kita pelihara tunas-tunas atau anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa ini, " ujar A.A Ngurah Kusuma Wardana.
I Made Taro mengaku, sangat kaget dan terharu atas pemberian penghargaan yang tak ternilai.
Sementara Kepala Badan KBPP Kota Denpasar, I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti mewakili Wali Kota Denpasar memberikan apresiasi atas kegiatan Rare Bali Festival serangkaian Hari AnakNasional.
Selama tiga hari "Rare Bali Festival" berlangsung diisi dengan berbagai kegiatan seni melibatkan anak-anak antara lain pameran seni rupa yang melibatkan 55 anak dari usia 3-15 tahun dengan menampilkan 75 lukisan, sepuluh karya keramin dan tiga karya drawing.
Selain itu juga pawai melibatkan 1.200 anak-anak tingkat sekolah dasar (SD) dengan menonjolkan permainan tradisional anak-anak. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014