Purwokerto (Antara Bali) - Gunung Slamet yang meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah, Kamis, kembali mengeluarkan suara dentuman.
"Dalam 24 jam terakhir, tercatat sebanyak tujuh kali suara dentuman yang terdengar sampai di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Desa Gambuhan, Pemalang," kata Ketua Pos PGA Slamet, Sudrajat saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Dia mengakui bahwa suara dentuman dari Gunung Slamet kembali terdengar dalam satu bulan terakhir.
Akan tetapi, kata dia, suara dentuman yang terdengar dalam 24 jam terakhir tersebut merupakan yang terbanyak jika dibanding yang terdengar beberapa hari sebelumnya.
Selain dentuman, lanjut dia, Gunung Slamet juga masih mengeluarkan letusan abu.
"Dalam 24 jam terakhir terjadi 16 kali letusan abu kecokelatan dengan tinggi 400-600 meter yang condong ke barat dan empat kali sinar api dengan tinggi lebih kurang 50-300 meter. Dari sisi kegempaan tercatat 21 kali gempa letusan dan 419 kali gempa embusan," katanya.
Disinggung mengenai kemungkinan status Gunung Slamet ditingkatkan menjadi "Siaga", dia mengatakan bahwa berdasarkan evaluasi yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Gunung Slamet masih berstatus "Waspada".
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari puncak Gunung Slamet.
"Jalur pendakian pun masih ditutup. Kami sering dihubungi para pendaki yang mengonfirmasikan masalah pendakian Gunung Slamet," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Dalam 24 jam terakhir, tercatat sebanyak tujuh kali suara dentuman yang terdengar sampai di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet di Desa Gambuhan, Pemalang," kata Ketua Pos PGA Slamet, Sudrajat saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Dia mengakui bahwa suara dentuman dari Gunung Slamet kembali terdengar dalam satu bulan terakhir.
Akan tetapi, kata dia, suara dentuman yang terdengar dalam 24 jam terakhir tersebut merupakan yang terbanyak jika dibanding yang terdengar beberapa hari sebelumnya.
Selain dentuman, lanjut dia, Gunung Slamet juga masih mengeluarkan letusan abu.
"Dalam 24 jam terakhir terjadi 16 kali letusan abu kecokelatan dengan tinggi 400-600 meter yang condong ke barat dan empat kali sinar api dengan tinggi lebih kurang 50-300 meter. Dari sisi kegempaan tercatat 21 kali gempa letusan dan 419 kali gempa embusan," katanya.
Disinggung mengenai kemungkinan status Gunung Slamet ditingkatkan menjadi "Siaga", dia mengatakan bahwa berdasarkan evaluasi yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Gunung Slamet masih berstatus "Waspada".
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari puncak Gunung Slamet.
"Jalur pendakian pun masih ditutup. Kami sering dihubungi para pendaki yang mengonfirmasikan masalah pendakian Gunung Slamet," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014