Denpasar (Antara Bali) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar didatangi oleh sebanyak 17 keluarga yang mendapat informasi dengan modus anaknya mengalami kecelakaan lalulintas, Kamis.
"Kami menerima laporan bahwa ada 17 keluarga yang mendatangi IRD RSUP Sanglah dengan keadaan panik mencari anggota keluarganya yang mengalami kecelakaan," kata Kepala Sub Bagian Humas RSUP, dr Kadek Nariyantha, di Denpasar.
Pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada keluarga yang menerima modus penipuan dan menghimbau kepada keluarga yang mendapat kabar tersebut untuk menghubungi anaknya terlebih dahulu atau kepihak sekolah sebelum mendatangi ke RSUP Sanglah Denpasar.
Kadek Nariyantha mengatakan keluarga yang mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal dan meminta sejumlah uang diimbau untuk berhati-hati dan jeli menanggapi hal tersebut.
"Itu tidak ada, apalagi kasus kecelakaan yang berat tidak ada minta uang dulu baru ditangani. Itu modus penipuan dan keluarga korban juga jangan terburu-buru mengirimkan uang," ujarnya.
Untuk prosedur penanganan, pihaknya tidak meminta pihak keluarga mentranfer uang. "Alat komunikasi berupa telepon sering kali disalah gunakan oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab," ujarnya.
Ia mengatakan alat komunikasi sering dimanfaatkan penipu untuk mendapat keuntungan dengan mudah. "Biasanya yang menjadi korban penipuan yakni keluarga yang mempunyai anak masih sekolah," ujarnya.
Salah satu korban penipuan, Ketut Muliarta (41) warga yang tinggal di Jalan Gunung Agung, Denpasar menuturkan mendapatkan telepon seseorang anaknya, Putu Sinta (16) yang masih duduk di bangku salah satu SMA di Denpasar mengalami kecelakaan dan sedang ditangani oleh pihak kedokteran RS Sanglah sekitar pukul 12.30 wita.
"Saya mendapatkan telepon kalau anak saya mengalami kecelakaan lalu lintas dan mengalami masalah pada otak kecil," ujar Ketut Muliarta.
Ia mengatakan pelaku meminta kepada keluarganya untuk segera mentranfer uang sebesar Rp 9,4 juta untuk pengobatan.
"Ia menirukan isi telepon yang diterimanya apabila terlambat mengirimkan uang anaknya tidak bisa ditangani dan kemungkinan besar akan meninggal," ujarnya.
Ia mengatakan saat dihubungi oleh orang tidak dikenal pukul 13.52 Wita anaknya baru pulang dari sekolah dan meminta korban untuk mengirim uang ke no rekening 11300099393 atas nama Hariadi Umarin.
"Pelaku yang mengaku sebagai dokter di rumah sakit tersebut dan memberikan saya nomor telephon 085210021180," ujarnya.
Selain itu, pihak rumah sakit meminta kepada keluarga yang mendapat kabar seperti itu untuk menghubungi pihak Rumah Sakit dan memastikan apakah benar ada anggota keluarganya mengalami kecelakaan dan dirawat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami menerima laporan bahwa ada 17 keluarga yang mendatangi IRD RSUP Sanglah dengan keadaan panik mencari anggota keluarganya yang mengalami kecelakaan," kata Kepala Sub Bagian Humas RSUP, dr Kadek Nariyantha, di Denpasar.
Pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada keluarga yang menerima modus penipuan dan menghimbau kepada keluarga yang mendapat kabar tersebut untuk menghubungi anaknya terlebih dahulu atau kepihak sekolah sebelum mendatangi ke RSUP Sanglah Denpasar.
Kadek Nariyantha mengatakan keluarga yang mendapat telepon dari orang yang tidak dikenal dan meminta sejumlah uang diimbau untuk berhati-hati dan jeli menanggapi hal tersebut.
"Itu tidak ada, apalagi kasus kecelakaan yang berat tidak ada minta uang dulu baru ditangani. Itu modus penipuan dan keluarga korban juga jangan terburu-buru mengirimkan uang," ujarnya.
Untuk prosedur penanganan, pihaknya tidak meminta pihak keluarga mentranfer uang. "Alat komunikasi berupa telepon sering kali disalah gunakan oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab," ujarnya.
Ia mengatakan alat komunikasi sering dimanfaatkan penipu untuk mendapat keuntungan dengan mudah. "Biasanya yang menjadi korban penipuan yakni keluarga yang mempunyai anak masih sekolah," ujarnya.
Salah satu korban penipuan, Ketut Muliarta (41) warga yang tinggal di Jalan Gunung Agung, Denpasar menuturkan mendapatkan telepon seseorang anaknya, Putu Sinta (16) yang masih duduk di bangku salah satu SMA di Denpasar mengalami kecelakaan dan sedang ditangani oleh pihak kedokteran RS Sanglah sekitar pukul 12.30 wita.
"Saya mendapatkan telepon kalau anak saya mengalami kecelakaan lalu lintas dan mengalami masalah pada otak kecil," ujar Ketut Muliarta.
Ia mengatakan pelaku meminta kepada keluarganya untuk segera mentranfer uang sebesar Rp 9,4 juta untuk pengobatan.
"Ia menirukan isi telepon yang diterimanya apabila terlambat mengirimkan uang anaknya tidak bisa ditangani dan kemungkinan besar akan meninggal," ujarnya.
Ia mengatakan saat dihubungi oleh orang tidak dikenal pukul 13.52 Wita anaknya baru pulang dari sekolah dan meminta korban untuk mengirim uang ke no rekening 11300099393 atas nama Hariadi Umarin.
"Pelaku yang mengaku sebagai dokter di rumah sakit tersebut dan memberikan saya nomor telephon 085210021180," ujarnya.
Selain itu, pihak rumah sakit meminta kepada keluarga yang mendapat kabar seperti itu untuk menghubungi pihak Rumah Sakit dan memastikan apakah benar ada anggota keluarganya mengalami kecelakaan dan dirawat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014