Singaraja (Antara Bali) - Perajin anyaman bambu jenis "bedeg" atau ayaman bambu yang berukuran segi empat yang dibuat perajin Singaraja banyak mendapat pesanan untuk dekorasi hotel, vila, dan rumah bermotif klasik.

"Biasanya anyaman itu ditempel digunakan untuk hiasan langit - langit atap dekorasi rumah," ujar Made Ngetis salah seorang perajin anyaman bambu di Singaraja, Jumat.

Untuk motif yang digunakan jenis belah ketupat berukuran besar dan kecil dengan harga yang bervariasi. "Motif anyaman yang lebih rumit harganya lebih mahal," ujarnya.

Bagian bambu yang digunakan sebagai bedeg adalah bagian kulit bambu yang sudah dibersihkan yang kemudian dianyam menjadi motif yang menawan sehingga bisa memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen.

Harga yang ditawarkan untuk motif belah ketupat dibandrol seharga Rp20.000 per meter dan untuk bermotif belah ketupat kecil Rp25.000 per meter.

Permintaan akan kerajinan anyaman bambu laris terkadang ketersedian bahan bakunya tidak memenuhi kebutuhan sehingga ketersediaan bahan di perkebunan bambu yang ada di Bali menipis.

"Biasanya banyak pesanan dari hotel atau vila. Namun, kami memasarkannya melalui toko bangunan di Singaraja dan Gianyar yang sudah menjadi langganan tetap," ujarnya.

Selain itu, pemasaran kerajinan anyaman bambu yang ada di desa Pengelatan saat ini masih berada di seputaran daerah Bali.
"Ke depannnya gagasan perajin bedeg untuk berkreasi kerajian anyaman bambu itu mampu menembus pasar ekspor," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014