Denpasar (Antara Bali) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali mengamankan tujuh siswa SMP di Kota Denpasar akibat kecanduan rokok berasal dari Arab atau "Shisha" yang diduga mengandung narkoba.
"Shisha tersebut mempunyai efek 26 kali lipat lebih kuat dibandingkan rokok biasa sehingga dianggap produk berbahaya," kata Kepala BNN Provinsi Bali, I Gusti Ketut Budiartha, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, ketujuh siswa tersebut sering mengantuk dan lemas saat mengikuti pelajaran di dalam kelas sehingga BNN memutuskan untuk menelusuri lebih dalam.
"Setelah ditelusuri, mereka ternyata menghisap `shisha` secara bergantian yang dibeli di sebuah toko di Denpasar," ujarnya.
Pihaknya kemudian menulusuri tempat penjualan shisha tersebut dan kemudian menutup usaha itu. "Untuk harga `shisha` per bungkus saat ditanya kepada pemilik toko itu Rp35 ribu," ujarnya.
BNN kemudian memberikan pembinaan kepada ketujuh siswa tersebut. "Kami hanya memberikan pembinaan dengan didampingi oleh orang tua masing-masing," ujarnya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Shisha tersebut mempunyai efek 26 kali lipat lebih kuat dibandingkan rokok biasa sehingga dianggap produk berbahaya," kata Kepala BNN Provinsi Bali, I Gusti Ketut Budiartha, di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, ketujuh siswa tersebut sering mengantuk dan lemas saat mengikuti pelajaran di dalam kelas sehingga BNN memutuskan untuk menelusuri lebih dalam.
"Setelah ditelusuri, mereka ternyata menghisap `shisha` secara bergantian yang dibeli di sebuah toko di Denpasar," ujarnya.
Pihaknya kemudian menulusuri tempat penjualan shisha tersebut dan kemudian menutup usaha itu. "Untuk harga `shisha` per bungkus saat ditanya kepada pemilik toko itu Rp35 ribu," ujarnya.
BNN kemudian memberikan pembinaan kepada ketujuh siswa tersebut. "Kami hanya memberikan pembinaan dengan didampingi oleh orang tua masing-masing," ujarnya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014