Denpasar (Antara Bali) - Kondisi Bayi perempuan yang terlahir dengan kondisi kelainan bawaan, Purwati yang diterlantarkan ibunya saat setelah dilahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya, Denpasar, Bali, kondisinya sudah mulai membaik.
"Kondisi bayi Purwati kian membaik. Namun, karena ditinggal ibunya pihak rumah sakit memutuskan untuk merawatnya sebelum mendapatkan jalan keluar dari Dinas Sosial," kata dokter yang menangani bayi Purwati, dr Wayan Retayasa, SpA (K) di Denpasar, Senin.
Pihaknya mengkhawatirkan apabila bayi tersebut terlalu lama berada di rumah sakit akan mengalami infeksi akibat penyakit lainnya.
"Namun, fisik bayi memiliki kelainanan bawaan pada kaki dan tangan yang bengkok," ujarnya.
Kelainan bawaan yang dialami bayi Purwati tersebut akan dikonsulkan dengan bagian ortopedi atau bedah tulang sehingga kemungkinan tangan bayi akan dilakukan operasi agar dapat lurus kembali.
"Padahal jari-jari tangan dan kaki bayi itu lengkap. Namun, pada tulang tangannya saja yang bengkok dan untuk tindakanan persetujuan operasi itu harus mendapatkan pemeriksaan dari bagian ortopedi," ujarnya.
Menurut dia, bayi tersebut terancam tidak dapat berjalan karena bentuk kaki yang bengkok dan engsel tulang paha kaku. "Namun hal ini tergantung perkembangan si bayi," ujarnya.
Apabila engsel tulang paha dapat berkembang dan digerakkan dengan baik, lanjut dia, bayi tersebut saat beranjak dewasa dapat menggunakan kaki palsu.
Sebelumnya saat diketahui bayi malang tersebut dibuang oleh ibunya, banyak masyarakat yang datang memberikan bantuan berupa pakaian, susu, makanan bayi, pampers bahkan uang.
Namun, dari sekian masyarakat yang datang memberikan bantuan itu belum ada satupun yang berkeinginan untuk mengadopsinya. "Kemungkinan kondisi bayi yang cacat menjadi pertimbangannya," ujarnya.
Terhitung lebih dari satu bulan bayi perempuan yang ditinggal ibunya itu tidak ada yang mengadopsi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kondisi bayi Purwati kian membaik. Namun, karena ditinggal ibunya pihak rumah sakit memutuskan untuk merawatnya sebelum mendapatkan jalan keluar dari Dinas Sosial," kata dokter yang menangani bayi Purwati, dr Wayan Retayasa, SpA (K) di Denpasar, Senin.
Pihaknya mengkhawatirkan apabila bayi tersebut terlalu lama berada di rumah sakit akan mengalami infeksi akibat penyakit lainnya.
"Namun, fisik bayi memiliki kelainanan bawaan pada kaki dan tangan yang bengkok," ujarnya.
Kelainan bawaan yang dialami bayi Purwati tersebut akan dikonsulkan dengan bagian ortopedi atau bedah tulang sehingga kemungkinan tangan bayi akan dilakukan operasi agar dapat lurus kembali.
"Padahal jari-jari tangan dan kaki bayi itu lengkap. Namun, pada tulang tangannya saja yang bengkok dan untuk tindakanan persetujuan operasi itu harus mendapatkan pemeriksaan dari bagian ortopedi," ujarnya.
Menurut dia, bayi tersebut terancam tidak dapat berjalan karena bentuk kaki yang bengkok dan engsel tulang paha kaku. "Namun hal ini tergantung perkembangan si bayi," ujarnya.
Apabila engsel tulang paha dapat berkembang dan digerakkan dengan baik, lanjut dia, bayi tersebut saat beranjak dewasa dapat menggunakan kaki palsu.
Sebelumnya saat diketahui bayi malang tersebut dibuang oleh ibunya, banyak masyarakat yang datang memberikan bantuan berupa pakaian, susu, makanan bayi, pampers bahkan uang.
Namun, dari sekian masyarakat yang datang memberikan bantuan itu belum ada satupun yang berkeinginan untuk mengadopsinya. "Kemungkinan kondisi bayi yang cacat menjadi pertimbangannya," ujarnya.
Terhitung lebih dari satu bulan bayi perempuan yang ditinggal ibunya itu tidak ada yang mengadopsi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014