Negara (Antara Bali) - Petani cabai di Kabupaten Jembrana terpukul dengan harga yang anjlok, dari komoditas pertanian tersebut sehingga terancam rugi besar.
"Harga cabai di tingkat petani saat ini Rp5000 perkilogram. Harga tersebut, tidak sebanding dengan biaya yang kami keluarkan," kata Dea Yogantara, salah seorang petani cabai di Kecamatan Negara, Senin.
Karena harga yang rendah tersebut, menurutnya, ia sampai tidak mampu membayar buruh untuk memetik lahan cabai seluas 20 are miliknya.
Padahal, jika dipanen sendiri, ia tidak mampu menjangkau seluruh cabai yang sudah layak petik, sementara kalau dibiarkan terlalu tua bisa membusuk.
"Cabai saya saat ini seluruhnya sudah siap untuk dipanen. Karena tidak mampu membayar ongkos buruh petik, terpaksa saya panen sendiri sebisanya," ujarnya.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014