Denpasar (Antara Bali) - Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar menggelar kegiatan ritual berskala besar "Mamungkah, Ngenteg Linggih, Wrespati Kalpa, dan Padudusan" di Pura Ratna Saraswati yang puncaknya jatuh pada Purnamaning sasih Kasa, Sabtu (12/7).

Ketua Paguyuban Umat Hindu Dharma Laksana IHDN Denpasar, Drs I Gde Rudia Adiputra, M.Ag yang juga Ketua Panitia kegiatan tersebut di Denpasar, Kamis, mengatakan, rangkaian kegiatan telah dilaksanakan sejak 12 Juni lalu.

Ia mengemukakan bahwa rangkaian kegiatan yang melibatkan mahasiswa dan dosen lembaga pendidikan tinggi Agama Hindu itu antara lain " nyukat genah" (27/6), "nunas tirta" (4/7), "nuasen karya", "negtegang beras", dan "ngadegang guru dadi"

Selain itu juga "pengalang bilang bucu" (5/7), "nuwur tirta Kahyangan Jagat" (8/7), melasti ke Pantai Padanggalak (9/7), mecaru, melaspas, mendem padagingan (10/), Puncak karya (12 Juli).

Rudia menjelaskan pasca ritual skala besar itu juga melakukan "ngaturang bhakti panganyaran" (13-14/7), serta "nyegara gunung", "nyenuk", "ngelemekin", "bhakti panyineb" dan "mendem penyejeg bhumi" (15/7).

Seluruh mahasiswa dan dosen lewat kegiatan ritual tersebut berdoa untuk keselamatan dan keberhasilan dalam mengemban tugas dan kewajiban sebagai abdi negara serta warga masyaraka.

Hal itu sangat penting dalam menjaga keseimbangan mikrokosmos dengan makrokosmos. "Leluhur orang Bali yang memiliki filosofi hidup paras-paros, sagilik-saguluk, salunglung-sabayantaka, asah-asih-asuh, maka pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama dilakukan dengan saling melengkapi, melalui ritual maupun kehidupan sehari-hari di tempat bekerja dan di masyarakat," kata I Gede Rudia Adiputra.

Dengan dilaksanakannya ritual, pihaknya berharap dapat menguatkan dan meningkatkan pengamalan ajaran Agama Hindu yang terangkum dalam konsep Tri Kerangka Agama Hindu sesuai dengan konsep hidup leluhur orang Bali yang melahirkan konsep Tri Hita Karana.

"Tiga unsur yang mengantarkan seseorang menuju kehidupan yang bahagia lahir batin. Ketiga unsur tersebut hubungan yang harmonis dan serasi sesama manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa," ujar Gede Rudia. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014