Denpasar (Antara Bali) - Tempat pemungutan suara untuk komunitas Muslim di Pulau Serangan, Denpasar, sepi hingga dua jam menjelang penghitungan suara pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Rabu.

"Mungkin karena suasana bulan puasa, sehingga warga kami masih tertidur," kata Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS 7 Serangan, Muhadi.

Hingga pukul 11.00 WITA jumlah warga Kampung Bugis yang mendatangi TPS 7 kurang dari 200 orang dari jumlah warga yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) Pilpres 2014 sebanyak 256 orang.

TPS 7 khusus untuk warga Kampung Bugis yang mayoritas penduduknya Muslim. TPS tersebut berdiri di antara Masjid Assyuhada dan pemakaman umat Islam.

Berbeda dengan enam TPS lainnya di Pulau Serangan, TPS 7 terlihat ramai oleh personel TNI/Polri yang berpatroli memantau situasi pencoblosan.

"Mungkin juga karena tadi malam ada pertandingan semifinal Piala Dunia, sehingga warga kami masih tertidur," ucap Muhadi, mengenai sepinya TPS 7.

TPS 7 juga berbeda dengan enam TPS lain di Pulau Serangan yang jajaran pengurus KPPS-nya mengenakan pakaian adat Bali. Di TPS 7, jajaran pengurus KPPS mengenakan pakaian muslim formal.

Pilpres 2014 diikuti dua pasangan capres-cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bernomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2. (WDY)

Pewarta: Oleh M. Irfan Ilmie

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014