Denpasar (Antara Bali) - Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu mengharapkan dukungan dan peranserta seluruh masyarakat Bali dalam menjaga dan memelihara keamanan dan stabilitas nasional untuk menyukseskan pelaksanaan Pilpres 2014.
"Masalah keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan semata-mata hanya tugas kepolisian," kata Kapolda Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu melalui siaran langsung LPP RRI Stasiun Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, peran serta dan dukungan semua pihak mempunyai arti yang sangat penting dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah tujuan wisata Pulau Dewata.
"Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Bali hingga kini tetap dalam kondisi mantap dan terkendali," ujarnya.
Pihaknya tetap menjalin kerja sama dengan semua pihak mulai dari Kodam IX Udayana, petugas keamanan desa adat (Pecalang), Hansip dan seluruh komponen lainnya untuk ikut bertanggungjawa dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu menjelaskan, pihaknya mengerahkan kekuatan yang maksimal untuk mengantisipasi berbagai hal demi mendukung suksesnya pelaksanaan Pilpres.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan mengerahkan 30 mobil patroli biologis untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia telah mengintruksikan para perwira di lingkungan Polda dan Polres untuk melakukan pemantauan ke tempat pemungutan suara.
Polda Bali mengerahkan sekitar 8.700 polisi atau dua per tiga kekuatan yang berjumlah keseluruhan sebanyak 13.000 untuk pengamanan Pilpres.
Di setiap tempat pemungutan suara dijaga oleh satu orang polisi dari jumlah 5.939 TPS yang tersebar di seluruh Bali.
Terkait dengan daerah rawan gangguan keamanna saat pencoblosan, Benny Mokalu menjelaskan bahwa semua tempat dinilainya rawan tanpa mengabaikan keamanan, ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Masalah keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan semata-mata hanya tugas kepolisian," kata Kapolda Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu melalui siaran langsung LPP RRI Stasiun Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, peran serta dan dukungan semua pihak mempunyai arti yang sangat penting dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah tujuan wisata Pulau Dewata.
"Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Bali hingga kini tetap dalam kondisi mantap dan terkendali," ujarnya.
Pihaknya tetap menjalin kerja sama dengan semua pihak mulai dari Kodam IX Udayana, petugas keamanan desa adat (Pecalang), Hansip dan seluruh komponen lainnya untuk ikut bertanggungjawa dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu menjelaskan, pihaknya mengerahkan kekuatan yang maksimal untuk mengantisipasi berbagai hal demi mendukung suksesnya pelaksanaan Pilpres.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan mengerahkan 30 mobil patroli biologis untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Ia telah mengintruksikan para perwira di lingkungan Polda dan Polres untuk melakukan pemantauan ke tempat pemungutan suara.
Polda Bali mengerahkan sekitar 8.700 polisi atau dua per tiga kekuatan yang berjumlah keseluruhan sebanyak 13.000 untuk pengamanan Pilpres.
Di setiap tempat pemungutan suara dijaga oleh satu orang polisi dari jumlah 5.939 TPS yang tersebar di seluruh Bali.
Terkait dengan daerah rawan gangguan keamanna saat pencoblosan, Benny Mokalu menjelaskan bahwa semua tempat dinilainya rawan tanpa mengabaikan keamanan, ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014