Negara (Antara Bali) - Direktur PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana yang baru, ditunggu hutang miliaran rupiah, yang harus segera dituntaskan apabila tidak ingin membengkak lagi.
"Proses seleksi sudah dilakukan, dan calon direktur yang baru sudah ada. Untuk hutang-hutang PDAM, akan dibicarakan dengan direktur yang baru," kata Sekkab Jembrana, I Gede Gunadnya, di Negara, Selasa.
Menurutnya, direktur definitif diharapkan sudah dilantik dan mulai bertugas bulan juli ini, termasuk segera membahas serta mencarikan solusi atas hutang perusahaan daerah tersebut ke Kementerian Keuangan.
"Sebenarnya dari enam pelamar, sudah ada satu calon kuat yang identitasnya belum bisa kami sampaikan. Untuk pelantikannya, masih menunggu pembentukan Dewan Pengawas PDAM yang baru," ujarnya.
Agar operasional PDAM segera berjalan maksimal, ia mengungkapkan, personel Dewan Pengawas PDAM yang terdiri dari auditor atau tokoh masyarakat, birokrasi dan pelanggan sudah pihaknya terima.
"Secepatnya dewan pengawas akan kami lantik, tinggal menunggu SK Bupati Jembrana saja. Setelah itu, langsung menyusul pelantikan direktur PDAM," katanya.
Untuk memperkuat administrasi PDAM, ia mengatakan, Pemkab Jembrana akan memberikan bantuan tenaga pendamping untuk menata usaha dan organisasi PDAM.
"Direktur maupun badan pengawasnya kan sama-sama baru. Kami akan berikan tenaga pendamping dari pegawai eselon II, yang saat ini menjabat sebagai staf ahli di Pemkab untuk membantu penataan bidang usaha dan organisasi," ujarnya.
Namun menurutnya, tenaga pendamping tersebut hanya sementara, hingga direktur yang baru mampu menjalankan perusahaan daerah tersebut dengan baik.
PDAM Tirta Amertha Jati Jembrana saat ini tengah terbelit hutang miliaran rupiah, yang berasal dari pinjaman Kementerian Keuangan.
Hutang yang dilakukan pada tahun 1997 tersebut, terancam membengkak menjadi Rp14 miliar, apalagi tahun 2014 ini PDAM tidak mampu membayar cicilan.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014