Denpasar (Antara Bali) - Keluarga pasien berumur tujuh tahun, Rio, yang didiagnosis mengalami lumpuh total mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, yang kurang memuaskan karena tidak melihat kondisi pasien yang cenderung masih lemah.
"Saya kaget anak saya dipulangkan secara mendadak karena alasan pihak rumah sakit menerima banyak yang belum mendapatkan kamar rawat inap," kata Ni Wayan Satya Murni, ibu kandung Rio, di RSUP Sanglah, Selasa.
Sebelum memutuskan pulang paksa dirinya mengaku sempat diberikan surat keterangan kepulangan anaknya oleh pihak rumah sakit.
"Dengan terpaksa saya harus mau menandatangani surat tersebut meski kondisi anak kami belum membaik," ujarnya.
Alasan banyak pasien yang membutuhkan kamar, lanjut dia, seharusnya pihak RSUP Sanglah menjelaskan secara gamblang apabila tujuan memulangkan anaknya itu sebagai tindakan pencegahan untuk tidak tertular penyakit lainnya.
"Pihak rumah sakit hanya mengatakan supaya tidak tertular penyakit lainnya. Padahal kondisi anak saya masih sering sesak dan masih menggunakan oksigen karena rutin diberikan obat melalui uap,"tuturnya.
Ia mengakui apabila anaknya dipulangkan justru menambah kambuh penyakitnya dan tidak mengetahui cara penanganannya.
Keputusan rumah sakit memulangkan Rio membuat pihak keluarga kaget karena sampai saat ini kondisi anaknya tidak menunjukan perubahan membaik.
Rio mengalami lumpuh total selama hampir dua tahun yang disebabkan karena gangguan pada saraf. Gejala kelumpuhan tersebut terlihat sejak Rio berusia dua tahun yang disertai flek paru akibat dahak yang tertelan. "Kami sangat menyayangkan pelayanan rumah sakit tersebut," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Saya kaget anak saya dipulangkan secara mendadak karena alasan pihak rumah sakit menerima banyak yang belum mendapatkan kamar rawat inap," kata Ni Wayan Satya Murni, ibu kandung Rio, di RSUP Sanglah, Selasa.
Sebelum memutuskan pulang paksa dirinya mengaku sempat diberikan surat keterangan kepulangan anaknya oleh pihak rumah sakit.
"Dengan terpaksa saya harus mau menandatangani surat tersebut meski kondisi anak kami belum membaik," ujarnya.
Alasan banyak pasien yang membutuhkan kamar, lanjut dia, seharusnya pihak RSUP Sanglah menjelaskan secara gamblang apabila tujuan memulangkan anaknya itu sebagai tindakan pencegahan untuk tidak tertular penyakit lainnya.
"Pihak rumah sakit hanya mengatakan supaya tidak tertular penyakit lainnya. Padahal kondisi anak saya masih sering sesak dan masih menggunakan oksigen karena rutin diberikan obat melalui uap,"tuturnya.
Ia mengakui apabila anaknya dipulangkan justru menambah kambuh penyakitnya dan tidak mengetahui cara penanganannya.
Keputusan rumah sakit memulangkan Rio membuat pihak keluarga kaget karena sampai saat ini kondisi anaknya tidak menunjukan perubahan membaik.
Rio mengalami lumpuh total selama hampir dua tahun yang disebabkan karena gangguan pada saraf. Gejala kelumpuhan tersebut terlihat sejak Rio berusia dua tahun yang disertai flek paru akibat dahak yang tertelan. "Kami sangat menyayangkan pelayanan rumah sakit tersebut," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014