Banyuwangi (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa
Timur, mengembangkan pusat-pusat wisata baru untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonominya.
Pemerintah Banyuwangi sedang giat mempromosikan Pantai Pulau Merah di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, sebagai daerah tujuan wisata baru.
Upaya promosi antara lain dilakukan dengan menggelar acara-acara berskala internasional seperti kejuaraan selancar "Pulau Merah International Surfing Championship 2014" yang dibuka di tepi Pantai Pulau Merah, Jumat.
"Kejuaraan surfing ini hanya instrumen untuk mendorong agar destinasi wisata bisa berkembang," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Ini bagian dari ikhtiar pemerintah daerah," katanya.
Penyelenggaraan kejuaraan selancar internasional semacam itu, menurut dia, terbukti ikut mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi.
Menurut pemerintah daerah, penyelenggaraan kompetisi selancar internasional di Pulau Merah tahun 2013 memberikan sumbangan besar bagi peningkatan kunjungan wisatawan yang selama kurun waktu itu sampai 100 persen lebih.
"Dan tempat wisata begitu dibangun, mereka datang, makan soto, rawon, bayar tunai semua... Lalu ada yang bikin penginapan...," katanya.
Kawasan lain yang akan dikembangkan adalah Pantai Plengkung (G-Land) yang sudah lama dikenal sebagai salah satu surga bagi peselancar profesional dengan gulungan ombak yang bisa mencapai lima sampai enam meter.
"Meski sudah cukup dikenal tapi infrastruktur masih perlu dibenahi, itu fokus kami ke depan," katanya.
Selain itu pemerintah Banyuwangi juga akan mengembangkan kawasan wisata Teluk Hijau, Pantai Sukamade, hutan mangrove Blok Bedul dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo, dan wisata kawasan perkebunan.
Daerah-daerah wisata yang sudah terkenal seperti Kawah Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo juga akan dibenahi infrastrukturnya.
"Pembenahan sudah mulai dilakukan, setiap tahun kami bangun 250 kilometer sampai 300 kilometer jalan per tahun," kata Abdullah.
Pengembangan pariwisata diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi daerah Banyuwangi yang utamanya bertumpu pada sektor pertanian.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan pembangunan industri pariwisata Banyuwangi sudah berada di jalur yang tepat.
"Baru di titik awal, tapi sudah on the right track," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pemerintah daerah masih harus bekerja keras untuk membangun infrastruktur pendukung industri pariwisata seperti jalan dan hotel.
"Dan tentu sumber daya manusia untuk melayani... Dalam pariwisata, sangat penting bagaimana kita membuat tamu merasa nyaman," katanya.
"Pariwisata adalah ilmu untuk menciptakan pengalaman bagi orang yang datang ke tempat kita," tambah dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Pemerintah Banyuwangi sedang giat mempromosikan Pantai Pulau Merah di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, sebagai daerah tujuan wisata baru.
Upaya promosi antara lain dilakukan dengan menggelar acara-acara berskala internasional seperti kejuaraan selancar "Pulau Merah International Surfing Championship 2014" yang dibuka di tepi Pantai Pulau Merah, Jumat.
"Kejuaraan surfing ini hanya instrumen untuk mendorong agar destinasi wisata bisa berkembang," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Ini bagian dari ikhtiar pemerintah daerah," katanya.
Penyelenggaraan kejuaraan selancar internasional semacam itu, menurut dia, terbukti ikut mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi.
Menurut pemerintah daerah, penyelenggaraan kompetisi selancar internasional di Pulau Merah tahun 2013 memberikan sumbangan besar bagi peningkatan kunjungan wisatawan yang selama kurun waktu itu sampai 100 persen lebih.
"Dan tempat wisata begitu dibangun, mereka datang, makan soto, rawon, bayar tunai semua... Lalu ada yang bikin penginapan...," katanya.
Kawasan lain yang akan dikembangkan adalah Pantai Plengkung (G-Land) yang sudah lama dikenal sebagai salah satu surga bagi peselancar profesional dengan gulungan ombak yang bisa mencapai lima sampai enam meter.
"Meski sudah cukup dikenal tapi infrastruktur masih perlu dibenahi, itu fokus kami ke depan," katanya.
Selain itu pemerintah Banyuwangi juga akan mengembangkan kawasan wisata Teluk Hijau, Pantai Sukamade, hutan mangrove Blok Bedul dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo, dan wisata kawasan perkebunan.
Daerah-daerah wisata yang sudah terkenal seperti Kawah Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo juga akan dibenahi infrastrukturnya.
"Pembenahan sudah mulai dilakukan, setiap tahun kami bangun 250 kilometer sampai 300 kilometer jalan per tahun," kata Abdullah.
Pengembangan pariwisata diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi daerah Banyuwangi yang utamanya bertumpu pada sektor pertanian.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan pembangunan industri pariwisata Banyuwangi sudah berada di jalur yang tepat.
"Baru di titik awal, tapi sudah on the right track," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pemerintah daerah masih harus bekerja keras untuk membangun infrastruktur pendukung industri pariwisata seperti jalan dan hotel.
"Dan tentu sumber daya manusia untuk melayani... Dalam pariwisata, sangat penting bagaimana kita membuat tamu merasa nyaman," katanya.
"Pariwisata adalah ilmu untuk menciptakan pengalaman bagi orang yang datang ke tempat kita," tambah dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014