Negara (Antara Bali) - Bupati Jembrana, I Putu Artha kecewa dengan pelayanan di apotek RSU Negara, karena saat melakukan sidak ke lokasi tersebut, Jumat pagi, petugasnya belum siap.

Saat sampai ke RSU Negara bersama Sekkab Jembrana, I Gede Gunadnya, ia langsung menuju ke apotek dengan berpura-pura membawa resep.

Namun saat sampai di loket apotek, tidak ada satupun petugas yang melayani, sehingga bersama rombongan ia langsung masuk, yang membuat pegawai di tempat tersebut kalang kabut.

"Ini sudah pukul 08.30 wita, kok belum ada petugas yang jaga di loket. Padahal, pelayanan harus dimulai pukul 08.00 wita. Saya menilai, pelayanan apotek ini jelek," katanya, kepada beberapa petugas apotek yang dipergoki tidak berada di ruang tempatnya bekerja.

Ia bertambah jengkel, saat tahu Kepala Instalasi Apotek, Komang Subawa belum datang, sehingga harus ditelepon bawahannya, kalau ada bupati sidak ke ruangan tersebut.

Kondisi ruang apotek yang terkesan berantakan, dengan tumpukan dus berisi obat, serta antena televisi bekas dan tempat sampah juga disoroti oleh Artha.

"Apa hubungan antena televisi bekas ini dengan obat? Harusnya jangan ditumpuk jadi satu disini, karena ruangan ini kan harus steril," ujarnya.

Ia mengingatkan, seluruh petugas di RSU Negara harus siap di tempat masing-masing tepat pukul 08.00 wita, terlepas dari ada atau tidaknya pasien.

Khusus untuk apotek, ia menegaskan, seluruh orang yang menukarkan resep harus antri, tanpa kecuali, meskipun kenal dengan petugas.

"Saya mendengar, seringkali karena kenal dengan petugas, orang menebus resep lewat jalur belakang agar lebih cepat. Hal itu tidak boleh dilakukan, mereka harus antri karena ini menyangkut keadilan pelayanan," katanya.

Masalah ketersediaan obat juga ia tekankan, agar pasien tidak mendapatkan resep, namun harus mencari sendiri di luar apotek RSU Negara.

"Kesannya ada permainan petugas medis di RSU dengan apotek di luar, sehingga mereka memberikan resep dengan obat harus dibeli di apotek tertentu. Masyarakat jangan dipermainkan seperti itu," ujarnya.

Kepada Direktur RSU Negara, dr Dwipayana, yang datang beberapa menit kemudian, Artha memerintahkan segera dilakukan perbaikan pelayanan di apotek.

Menurutnya, pelayanan di apotek RSU Negara harus lebih baik dibandingkan apotek luar, karena menyangkut citra Pemkab Jembrana.

Terkait ruang apotek yang berantakan, Dwipayana mengatakan, karena ruangan tersebut masih diperbaiki sehingga seluruh barang belum tertata.(GBI)

Pewarta: Oleh Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014