Denpasar (Antara Bali) - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, kembali menerima pasien terduga menderita penyakit Koronavirus atau MERS-Cov.
Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah Denpasar, dr Kadek Nariyantha, di Denpasar, Sabtu, menjelaskan bahwa pasien yang masuk rumah sakit itu, Kamis (15/5) malam, tercatat memiliki riwayat bepergian ke negara-negara di kawasan Timur-Tengah.
"Pasien mengalami batuk-batuk, demam, dan memiliki riwayat umrah pada 1 hingga 29 April 2014," ujarnya.
Pasien berinisial NT (46) berjenis kelamin laki-laki yang tinggal di Tuban, Kabupaten Badung, untuk sementara dianggap memenuhi kriteria dugaan MERS-CoV.
"Pasien tersebut kita rawat di ruang isolasi dan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Biologi Molekuler (Biomol) Universitas Udayana dan Litbangkes Kementerian Kesehatan hingga dua sampai tiga hari," ujarnya.
Kadek Nariyantha menjelaskan bahwa pasien akan tetap dirawat intensif di ruang isolasi Nusa Indah, RSUP Sanglah apabila hasil pemeriksaan laboratorium pasien tersebut didapatkan positif.
"Apabila hasilnya negatif, pasien dapat segera dipulangkan. Namun tetap wajib kontrol bila memiliki keluhan batuk dan pilek," ujarnya.
Menurut dia, kondisi pasien tersebut sampai saat ini cukup stabil dan tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
Kecurigaan mengarah ke MERS-Cov muncul karena NT baru saja pulang dari umrah di Tanah Suci. "Atas kecurigaan itu, pasien kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah sudah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak bepergian ke negara-negara di kawasan Timur-Tengah.
"RSUP Sanglah sudah enam kali mendapat pasien terduga koronavirus tersebut," ujarnya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah Denpasar, dr Kadek Nariyantha, di Denpasar, Sabtu, menjelaskan bahwa pasien yang masuk rumah sakit itu, Kamis (15/5) malam, tercatat memiliki riwayat bepergian ke negara-negara di kawasan Timur-Tengah.
"Pasien mengalami batuk-batuk, demam, dan memiliki riwayat umrah pada 1 hingga 29 April 2014," ujarnya.
Pasien berinisial NT (46) berjenis kelamin laki-laki yang tinggal di Tuban, Kabupaten Badung, untuk sementara dianggap memenuhi kriteria dugaan MERS-CoV.
"Pasien tersebut kita rawat di ruang isolasi dan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Biologi Molekuler (Biomol) Universitas Udayana dan Litbangkes Kementerian Kesehatan hingga dua sampai tiga hari," ujarnya.
Kadek Nariyantha menjelaskan bahwa pasien akan tetap dirawat intensif di ruang isolasi Nusa Indah, RSUP Sanglah apabila hasil pemeriksaan laboratorium pasien tersebut didapatkan positif.
"Apabila hasilnya negatif, pasien dapat segera dipulangkan. Namun tetap wajib kontrol bila memiliki keluhan batuk dan pilek," ujarnya.
Menurut dia, kondisi pasien tersebut sampai saat ini cukup stabil dan tidak menggunakan alat bantu pernafasan.
Kecurigaan mengarah ke MERS-Cov muncul karena NT baru saja pulang dari umrah di Tanah Suci. "Atas kecurigaan itu, pasien kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah sudah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak bepergian ke negara-negara di kawasan Timur-Tengah.
"RSUP Sanglah sudah enam kali mendapat pasien terduga koronavirus tersebut," ujarnya. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014