Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta pihak pengelola Bandar Udara Internasional Ngurah Rai memantapkan upaya antisipasi penyebaran penyakit Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus ke Pulau Dewata.
"Bandara terutama saya rasa sudah melakukan langkah antisipasi dan sudah berjalan," katanya di sela-sela menghadiri rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi parpol di DPRD Bali hasil Pemilu 2014 di Denpasar, Senin.
Selain antisipasi di bandara, ia juga meminta siapapun masyarakat Bali yang baru pulang dari Timur Tengah, terutama Arab Saudi supaya segera memeriksakan kesehatan.
"Jika sampai terjangkit, itu agak berat untuk memulihkannya lagi, tidak gampang dan pasti memerlukan upaya yang luar biasa," ujarnya yang juga mantan Kapolda Bali itu.
Pastika pun mengingatkan pihak rumah sakit dan petugas kesehatan supaya bersiap menghadapi pasien yang "suspect" atau terduga MERS-CoV dan jangan sekali menganggap enteng ketika menemukan pasien dengan gejala-gejala penyakit seperti terpapar virus yang merebak di Timur Tengah itu.
Di sisi lain, meskipun sudah ada beberapa pasien terduga MERS-CoV yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, ia berpandangan belumlah sampai mempengaruhi kedatangan wisatawan ke Bali.
Hingga saat ini total, ada lima orang terduga mengidap koronavirus (MERS-CoV) yang sempat menjalani perawatan di RSUP Sanglah.
Menurut Kepala Seksi Rawat Khusus RSUP Sanglah dr Ayu Kusuma, pasien pertama berkewarganegaraan asal Arab Saudi. Lalu warga Bali yang baru saja umrah. Namun, keduanya dinyatakan negatif.
Pasien ketiga dengan inisial AS (50) sudah meninggal pada (7/5) dan dinyatakan negatif MERS, satu orang berinisial AOk (26) dari Denpasar sudah diizinkan pulang dari RS pada Minggu (11/5) dan juga negatif MERS berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Biomol Unud dan Litbangkes Kemenkes.
Sedangkan pasien kelima berinisial KD (55) dari Kabupaten Karangasem saat ini masih menjalani perawatan di RSUP Sanglah dan menunggu hasil pemeriksaan kedua laboratorium tersebut. Pasien ini merupakan rujukan dari RSUD Karangasem. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Bandara terutama saya rasa sudah melakukan langkah antisipasi dan sudah berjalan," katanya di sela-sela menghadiri rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi parpol di DPRD Bali hasil Pemilu 2014 di Denpasar, Senin.
Selain antisipasi di bandara, ia juga meminta siapapun masyarakat Bali yang baru pulang dari Timur Tengah, terutama Arab Saudi supaya segera memeriksakan kesehatan.
"Jika sampai terjangkit, itu agak berat untuk memulihkannya lagi, tidak gampang dan pasti memerlukan upaya yang luar biasa," ujarnya yang juga mantan Kapolda Bali itu.
Pastika pun mengingatkan pihak rumah sakit dan petugas kesehatan supaya bersiap menghadapi pasien yang "suspect" atau terduga MERS-CoV dan jangan sekali menganggap enteng ketika menemukan pasien dengan gejala-gejala penyakit seperti terpapar virus yang merebak di Timur Tengah itu.
Di sisi lain, meskipun sudah ada beberapa pasien terduga MERS-CoV yang dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar, ia berpandangan belumlah sampai mempengaruhi kedatangan wisatawan ke Bali.
Hingga saat ini total, ada lima orang terduga mengidap koronavirus (MERS-CoV) yang sempat menjalani perawatan di RSUP Sanglah.
Menurut Kepala Seksi Rawat Khusus RSUP Sanglah dr Ayu Kusuma, pasien pertama berkewarganegaraan asal Arab Saudi. Lalu warga Bali yang baru saja umrah. Namun, keduanya dinyatakan negatif.
Pasien ketiga dengan inisial AS (50) sudah meninggal pada (7/5) dan dinyatakan negatif MERS, satu orang berinisial AOk (26) dari Denpasar sudah diizinkan pulang dari RS pada Minggu (11/5) dan juga negatif MERS berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Biomol Unud dan Litbangkes Kemenkes.
Sedangkan pasien kelima berinisial KD (55) dari Kabupaten Karangasem saat ini masih menjalani perawatan di RSUP Sanglah dan menunggu hasil pemeriksaan kedua laboratorium tersebut. Pasien ini merupakan rujukan dari RSUD Karangasem. (WRA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014