Kemdikbud Pastikan Tak Ada Soal UN yang Dipolitisasi

Minggu, 4 Mei 2014 13:07 WIB

Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memastikan tidak akan ada soal Ujian Nasional (UN) SMP dan sederajat yang dipolitisasi.

"Kami sudah cek, ada beberapa tokoh politik yang masuk dan sudah ganti," ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan, Musliar Kasim, saat melakukan sidak ke SMPN 45 Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan, tidak ada unsur kesengajaan dari penulis naskah untuk memasukkan nama-nama politisi ke dalam soal UN.

"Tidak ada tokoh politik yang masuk ke dalam soal UN. Kami tidak mau ranah pendidikan dimasukkan ke politik," kata dia.

Sebelumnya, pada pelaksanaan UN SMA sederajat terdapat soal mengenai biografi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau Jokowi, pada soal Bahasa Indonesia.

Kemdikbud hingga saat ini masih melakukan investigasi terkait soal Jokowi itu. Tapi Musliar memastikan tidak ada unsur kesengajaan.

Hal itu menuai kecaman dari sejumlah pengamat pendidikan termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Sebelumnya, Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh meminta Kemdikbud untuk tidak melakukan politisasi terhadap soal UN. KPAI melakukan pengawasan baik UN SMA dan SMP.

UN SMP akan dilangsungkan pada Senin (5/5) hingga Kamis (8/5). Jumlah peserta UN SMP sederajat mencapai 3.902.938 pelajar. Sedangkan yang peserta yang ikut Paket B sebanyak 227.743. (WDY)

Pewarta: Oleh Indriani

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014

Terkait

DPR-Kemendikbud sepakat tiadakan UN

Selasa, 24 Maret 2020 8:10

Mendikbud sebut tak ada lagi USBN di sekolah

Senin, 23 Desember 2019 18:35

Kemendikbud pastikan UN diganti

Sabtu, 14 Desember 2019 15:33

Mendikbud: UN masih ada pada 2020

Sabtu, 30 November 2019 16:45

Komputer UNBK terserang virus

Selasa, 2 April 2019 13:31
Terpopuler