Jakarta (Antara Bali) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang juga politisi asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara tiba-tiba berpantun soal koalisi di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat.
"Semangka muda dicicip kelinci, Semoga kita berkoalisi lagi," kata Tifatul saat dia menutup sambutan dalam acara peluncuran Rajawali Televisi (RTV) di Jakarta Convention Center, Sabtu malam.
Pantun yang tak diduga tersebut membuat Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono tersenyum. Sementara para hadirinpun tertawa.
Pada kesempatan tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat di antaranya Menteri Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Panglima TNI Moeldoko. Selain itu juga Anggota DPR RI dari PDIP Effendi Simbolon serta mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Tifatul seusai acara menjawab pertanyaan wartawan membantah bahwa pantun tersebut untuk memberi sinyal-sinyal politik kepada Partai Demokrat.
"Bukan-bukan, tidak ada sinyal," katanya.
Namun demikian dalam kesempatan itu ia mengatakan, pihaknya tidak bisa mengabaikan Partai Demokrat dalam kontelasi koalisi ke depan. "Kalau menurut saya kekuatan Demokrat tidak bisa diabaikan," katanya.
Ia mengatakan, partainya masih terbuka untuk berkoalisi dengan partai lainnya. Sampai saat ini, menurut dia, baru Gerindra yang secara serius telah mengajak berkoalisi.
"Yang paling serius mengajukan proposal Gerindra. Pak SBY belum menentukan sikap. Kami nunggu juga. Demokrat kan kekuatan keempat," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Semangka muda dicicip kelinci, Semoga kita berkoalisi lagi," kata Tifatul saat dia menutup sambutan dalam acara peluncuran Rajawali Televisi (RTV) di Jakarta Convention Center, Sabtu malam.
Pantun yang tak diduga tersebut membuat Presiden Yudhoyono yang didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono tersenyum. Sementara para hadirinpun tertawa.
Pada kesempatan tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat di antaranya Menteri Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Panglima TNI Moeldoko. Selain itu juga Anggota DPR RI dari PDIP Effendi Simbolon serta mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Tifatul seusai acara menjawab pertanyaan wartawan membantah bahwa pantun tersebut untuk memberi sinyal-sinyal politik kepada Partai Demokrat.
"Bukan-bukan, tidak ada sinyal," katanya.
Namun demikian dalam kesempatan itu ia mengatakan, pihaknya tidak bisa mengabaikan Partai Demokrat dalam kontelasi koalisi ke depan. "Kalau menurut saya kekuatan Demokrat tidak bisa diabaikan," katanya.
Ia mengatakan, partainya masih terbuka untuk berkoalisi dengan partai lainnya. Sampai saat ini, menurut dia, baru Gerindra yang secara serius telah mengajak berkoalisi.
"Yang paling serius mengajukan proposal Gerindra. Pak SBY belum menentukan sikap. Kami nunggu juga. Demokrat kan kekuatan keempat," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014