Petani Dirugikan Anjloknya Harga Cabai

Jumat, 2 Mei 2014 7:34 WIB

Cirebon (Antara Bali) - Para petani di lereng gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengaku rugi akibat harga cabai anjlok hingga di bawah modal tanam.

Kartiwa, salah seorang petani lereng gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, kepada wartawan di Kuningan, Jumat, mengatakan, harga cabai merah tingkat petani kini hanya Rp5.000 per kilogram, padahal modal tanam bisa mencapai Rp10.000 per kilogram, sebelumnya masih untuk dijual Rp15.000 per kilogram.

Harga sulit dikendalikan karena masih dipermainkan oleh para tengkulak.

Ujang petani lain mengaku juga kesulitan menjual hasil panen seperti sayuran, sehingga dirinya curiga anjloknya cabai merah permainan tengkulak tersebut.

"Petani lereng gunung Ciremai Kuningan, masih mengandalkan tengkulak untuk memasarkan hasil panennya, selain itu mereka memberikan modal awal untuk tanam," katanya.

H. Tatang bandar bumbu di pasar Jagastru Cirebon menuturkan, anjloknya harga cabai merah akibat persediaan melimpah karena pasokan dari petani berlebihan sedangkan permintaan pasar normal.

Kini harga cabai merah hanya dijual Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per kilogram, kata dia, sebelumnya sempat melambung mencapai Rp50 per kilogram akibat petani gagal panen sehingga pasokan terhambat.

"Harga cabai masih tergantung pasokan para petani, jika melimpah biasanya murah, karena tidak terserap pasar, tetapi sebaliknya kiriman terbatas harga melambung," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Enjang Solihin

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014

Terkait

Petani Cabai Terpukul Harga Anjlok

Senin, 14 Juli 2014 11:31

Harga Cabai Anjlok, Petani Merugi

Sabtu, 10 Mei 2014 15:33

Strategi pertumbuhan ekonomi di Pulau Bali

Senin, 2 Desember 2024 12:46

Pemerintah kaji Bulog jadi badan otonom

Senin, 2 Desember 2024 12:29

IHSG Senin pagi dibuka menguat 27,83 poin

Senin, 2 Desember 2024 9:33
Terpopuler