Jakarta (Antara Bali) - Kurang aktivitas fisik ini bisa mendatangkan penyakit tidak menular seperti diabetes, osteoporosis, serangan jantung, dan hipertensi.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyebutkan 42% dari penduduk Indonesia di atas 10 tahun kurang melakukan aktivitas.

"Bahayanya kurang aktivitas fisik, banyak penyakit tidak menular yang berkembang di dunia, bahkan di Indonesia (jumlahnya) sangat meningkat," ujar dr. Grace Tumbelaka, Wakil Ketua Dokter Spesialis Olahraga, saat ditemui di sebuah acara di Jakarta, Jumat (25/4).

Organisasi kesehatan dunia, WHO, menyatakan kematian akibat kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab nomor 4 terbesar di dunia setelah setelah hipertensi, diabetes, dan rokok.

"Latihan fisik adalah obat. Mungkin terdengar klise tapi pernyataan itu terbukti valid. Faktanya, bergerak dapat mencegah penyakit sekaligus menyembuhkan penyakit tidak menular," kata Grace.

Menurut Grace, latihan fisik tersebut misalnya berjalan dan naik-turun tangga selama 150 menit dalam seminggu bagi orang dewasa.

Untuk anak-anak, 60 menit sehari untuk melatih jantung dan memperkuat tulang mereka.

Wakil ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu juga menyarankan masyarakat agar memperbanyak bergerak secara proporsional.

"Latihan fisik bisa macam-macam kok, baik yang ringan, menengah, atau berat, seperti bersih-bersih rumah, mencuci mobil dan atau berolahraga secara teratur," katanya.

Untuk pekerja kantor, lanjutnya, cara yang bisa dilakukan antara lain beraktivitas fisik di sela-sela waktu kerja, misalnya memarkir kendaraan bermotor di tempat yang jauh dari tempat kerja dan berjalan kaki ke kantor.

"Atau bisa juga memilih menggunakan tangga daripada lift saat mau naik ke ruang kerja. Tentu itu masuk dalam kategori bergerak juga. Memang sesekali dituntut kreativitas kita (untuk beraktivitas fisik)," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh Novina Putri Bestari dan Anom Prihantoro

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014