Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali memastikan pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP tahun pelajaran 2013/2014 tidak diundur, tetap dimulai pada 5 Mei.

"Pelaksanaan UN SMP tetap dilaksanakan pada 5 Mei 2014 serentak di seluruh Indonesia," kata Kepala Disdikpora Provinsi Bali Tjokorda Istri Agung Kusuma Wardhani, di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, soal UN SMP untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia ada lembar yang harus diganti dan penambahan bahan soal, padahal naskah sudah diterima pada 17 April 2014.

Terkait isu atau wacana yang menyebutkan penggantian bahan soal Bahasa Indonesia karena ada soal yang memuat nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang juga Capres PDI Perjuangan, ia mengatakan tidak tahu karena tidak bisa membaca ataupun melihat soal.

Pihaknya hanya menerima surat dari Kemendikbud bahwa ada lembar yang harus diganti dan Kemendikbud sudah memfasilitasi untuk penggantian tersebut.

Penggantian soal itu, kata dia, menjadi kewenangan dan tugas dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali, sedangkan Disdikpora Bali hanya sebatas mengawasi bersama dengan aparat kepolisian. Demikian juga dengan soal pengganti pihaknya tidak mengetahui isinya karena Disdikpora Bali tidak berada di barisan tersebut.

Ia berharap sebelum 1 Mei 2014 penggantian soal sudah bisa diselesaikan oleh jajaran LPMP Bali sehingga mulai 1 Mei mendatang soal sudah dapat didistribusikan ke kabupaten/kota.

Jadwal pelaksanaan UN SMP 5-8 Mei 2014, yang mengujikan empat mata pelajaran yakni bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan IPA. Ujian nasional untuk jenjang SMP/MTs di Bali akan diikuti 60.279 siswa.

Sementara itu, Auditor Madya Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Candra Irawan ketika dihubungi dari Denpasar membenarkan bahwa dalam soal bahasa Indonesia tersebut memuat nama Jokowi seperti halnya soal dalam UN SMA/MA beberapa waktu lalu.

"Ternyata masih memuat nama tokoh politik yang calon presiden. Jadi diputuskan soal itu ditarik terus diganti. Soal yang lama ditukar dan yang baru tentu tidak memuat nama tokoh bersangkutan," ujarnya.

Menurut Candra, penggantian soal bahasa Indonesia tidak hanya di Bali, namun di seluruh Indonesia.

Ia juga memastikan pelaksanaan UN SMP di Bali tidak akan mundur, karena soal pengganti untuk Provinsi Papua saja sudah dikirimkan, padahal di sana diganti 100 persen. (WDY)

Pewarta: Oleh Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014