Denpasar (Antara Bali) - Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Bali mengirimkan 49 atlet untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga dan Seni Antar-Mahasiswa di Semarang, Jawa Tengah, pada bulan Mei 2014.
"Kami berupaya mempertahankan prestasi yang pernah diraih sebagai juara dua di cabang olahraga antarmahasiswa PGRI yang berlangsung di Surabaya tempo hari," kata Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. I Made Suarta di Denpasar Selasa.
Ia mengaku, mahasiswa yang tergabung dalam atlet yang akan berlaga di Semarang bulan Mei mendatang cukup berat dalam mempertahankan prestasi jika dibandingkan dengan berusaha merebutnya, apalagi sekarang ada pembatasan jumlah peserta.
Atlet mahasiswa yang sudah pernah menjadi juara pada kejuaraan tingkat nasional maupun internasional tidak diperkenankan turun berlaga pada Porseni kali ini. "Padahal IKIP PGRI Bali adalah gudangnya atlet nasional di Pulau Dewata," kata Made Suarta.
Atlet IKIP PGRI Bali menduduki peringkat kedua pada ajang serupa di Surabaya beberapa waktu lalu.
"Di bidang seni nasional mahasiswa Bali memang kurang," ujar Suarta mengakuinya.
IKIP PGRI Bali dalam Porseni tahun ini di Semarang akan mengirimkan kontingen beranggotakan 58 orang, sebanyak 49 di antaranya atlet yang turun di semua cabang olahraga yang dipertandingkan, kecuali taekwondo.
Sedangkan sembilan orang lainnya akan mengikuti dalam berbagai jenis lomba di bidang seni, Suarta mempercayakan kepada mahasiswanya untuk bisa meraih prestasi yang terbaiknya di Semarang nanti.
Atlet IKIP PGRI Bali cukup disegani oleh lawan-lawan lainnya terutama di cabang olahraga silat, futsal, karate, bola voli, tenis meja, dan bulu tangkis.
Pada PON 2012 di Riau, kontingen Bali mampu menyabet 15 medali emas dan bercokol di posisi kesembilan. Lima emas di antaranya disumbangkan atlet yang duduk di bangku kuliah IKIP PGRI Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami berupaya mempertahankan prestasi yang pernah diraih sebagai juara dua di cabang olahraga antarmahasiswa PGRI yang berlangsung di Surabaya tempo hari," kata Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. I Made Suarta di Denpasar Selasa.
Ia mengaku, mahasiswa yang tergabung dalam atlet yang akan berlaga di Semarang bulan Mei mendatang cukup berat dalam mempertahankan prestasi jika dibandingkan dengan berusaha merebutnya, apalagi sekarang ada pembatasan jumlah peserta.
Atlet mahasiswa yang sudah pernah menjadi juara pada kejuaraan tingkat nasional maupun internasional tidak diperkenankan turun berlaga pada Porseni kali ini. "Padahal IKIP PGRI Bali adalah gudangnya atlet nasional di Pulau Dewata," kata Made Suarta.
Atlet IKIP PGRI Bali menduduki peringkat kedua pada ajang serupa di Surabaya beberapa waktu lalu.
"Di bidang seni nasional mahasiswa Bali memang kurang," ujar Suarta mengakuinya.
IKIP PGRI Bali dalam Porseni tahun ini di Semarang akan mengirimkan kontingen beranggotakan 58 orang, sebanyak 49 di antaranya atlet yang turun di semua cabang olahraga yang dipertandingkan, kecuali taekwondo.
Sedangkan sembilan orang lainnya akan mengikuti dalam berbagai jenis lomba di bidang seni, Suarta mempercayakan kepada mahasiswanya untuk bisa meraih prestasi yang terbaiknya di Semarang nanti.
Atlet IKIP PGRI Bali cukup disegani oleh lawan-lawan lainnya terutama di cabang olahraga silat, futsal, karate, bola voli, tenis meja, dan bulu tangkis.
Pada PON 2012 di Riau, kontingen Bali mampu menyabet 15 medali emas dan bercokol di posisi kesembilan. Lima emas di antaranya disumbangkan atlet yang duduk di bangku kuliah IKIP PGRI Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014