Denpasar (Antara Bali) - Keberadaan wayang Sasak kini sudah semakin terancam punah, karena pelestarian kesenian tersebut cukup lambat dan perhatian pemerintah masih kurang.

"Memang untuk pelestarian wayang Sasak saat ini sangat kurang, sehingga minat untuk menjadi ki dalang cukup minim," kata Ki Dalang Wayang Sasak Syaipuddin Kasim di Ubud, Bali, Kamis.

Ia mengatakan wayang asal Nusa Tenggara Barat yang zaman dahulu cukup terkenal dan menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, kini tergeser dengan kebudayaan modern.

"Globalisasi memang membawa perubahan besar tidak saja pada teknologi, tetapi juga terhadap kesenian dan kebudayaan. Salah satunya terhadap kesenian wayang di Lombok," kata pria kelahiran 17 Desember 1957.

Terlebih perhatian pemerintah setempat saat ini masih kurang dibandingkan dengan daerah lainnya yang semakin gencar melakukan pelestarian kesenian khan tersebut.

"Kesenian wayang Sasak ini tidak jauh juga dengan wayang yang ada di daerah lain di Bali. Namun dalam pergelarannya memiliki kekhasan di banding daerah lain," ucapnya.

Dengan kegiatan program "Wayang for Student" ini, kata dia, diharapkan kepada generasi muda untuk lebih mengenal kesenian yang sudah semakin langka tersebut. (ADT)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014