Denpasar (Antara Bali) - Peneliti Senior BKKBN RI, Dra Kasmiati, M.Sc menilai pentingnya melakukan survei terhadap pasangan usia subur (PUS) dan peserta keluarga berencana (KB) aktif.

"Hal itu sebagai kelanjutan servei pemantauan terhadap PUS yang dilakukan secara berkesinambungan setiap tahun," kata Kasmiati pada pembukaan pelatihan asisten teknis bagi 57 peserta survei utusan dari sembilan kabupaten/kota di Bali, di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, survei pemantauan PUS dan indikator rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) tahun 2014 agak khusus maknanya karena merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMN tahap I.

Dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), hasil survei tahun ini akan dilaporkan kepada Presiden RI melalui UKP4 sebagai pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR RI.

Oleh sebab itu, BKKBN Bali dengan dukungan BKKBN pusat dalam melaksanakan survei tersebut perlu melakukannya secara sungguh-sungguh, cermat dan ketepatan dalam me-listing responden agar memperoleh data yang akurat dan bermutu, harap Kasmiati.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Drs Humphrey Apon, MPA mengharapkan agar peserta mengikuti pelatihan tersebut secara sungguh-sungguh.

Selain itu, memperhatikan jadwal dengan cermat, jangan sampai terjadi keterlambatan sejak pengumpulan data, hingga pengiriman kuesioner ke Puslitbang KB dan KS BKKBN pusat.

"Jika terjadi keterlambatan akan berpengaruh terhadap pengolahan sampai pada analisa dan pelaporannya," ujar Humphrey. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014