Denpasar (Antara Bali) - Belasan seniwati dari Sanggar Wyarhita Tokyo, Jepang, yang penampilannya mampu memukau penonton Pesta Kesenian Bali ke-32, biasa mengisi acara-acara pesta seni dan budaya di negeri matahari terbit tersebut.

"Kami senantiasa ikut dalam berbagai kegiatan pesta seni dan budaya yang ditangani oleh organisasi relawan Jepang," kata ketua sanggar tersebut, Deni Inaba di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, 18 wanita Jepang dari berbagai latarbelakang profesi itu, biasa menunjukkan kepiawaian dalam tari klasik dan kreasi yang bernuansa kebalian.

Dalam pementasan di wantilan atau balai Taman Budaya Bali di Denpasar, Jumat (9/7) malam, sehari menjelang berakhirnya PKB, mendapat perhatian meriah dari masyarakat penonton.

Dalam pementasan itu salah satu dari sembilan grup kesenian asing di arena PKB itu berkolaborasi dengan 40 seniman tabuh dari Sanggar Suara Kanti Desa Singapadu Tengah, Kabupaten Gianyar, pimpinan I Made Wiri Adnyana.

Deni Inaba, wanita Bali yang nama aslinya Ni Wayan Deni, bersuamikan pria Jepang Takahisa Inaba, secara rutin setiap tahun menyeleksi anak asuhnya untuk diberikan kesempatan pentas ke tanah leluhurnya di Pulau Dewata.

Ia mengaku memiliki ratusan anak asuh yang tekun mempelajari tabuh dan tari Bali. Latihan dilakukan dua kali seminggu, yakni Senin dan Sabtu. Kegiatan tersebut mampu menarik perhatian masyarakat setempat untuk mendalaminya.

Pernik tradisi, seni dan budaya Bali yang dijiwai ajaran Hindu, menurut Deni Inaba, memberi inspirasi serta kebebasan berekspresi kepada para seniman dari berbagai negara di belahan dunia untuk melahirkan beraneka ragam karya seni monumental.

Deni Inaba, seniwati kelahiran Buleleng, wilayah utara Bali itu, merintis Sanggar Tari Bali Wyarhita di Jepang tahun 1993 dan hingga kini mampu menarik minat cukup banyak wanita negara tersebut untuk mempelajari tari Bali.

Sambutan yang cukup baik dari masyarakat sekitarnya mendorong tari Bali berkembang pesat, bahkan setiap orang, terutama wanita berangan-angan bisa menari Bali.

Deni Inaba sejak tinggal bersama suaminya di Jepang, darah seninya tiada henti berdegup kencang, mencipta kreasi tari.

Visi dan misi sanggarnya sangat luhur, yakni mengembangkan dan membina kesenian Bali di Jepang dan negara lain.

Deni mengaku, pihaknya berhasil membina ratusan orang Jepang untuk bisa menguasai tari Bali. Yang menggembirakan, tidak hanya anak-anak, remaja, atau generasi muda yang tertarik belajar kesenian Bali, namun juga orang-orang tua, terutama kaum ibu.

Mereka tidak mengalami kesulitan mengikuti irama dan gerak tarian Bali, baik yang klasik maupun kreasi, ujar Deni Inaba.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010