Jakarta (Antara Bali) - Peneliti molekuler ikan pari pada Pusat Penelitian (Puslit) Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Irma Shita Arlyza menemukan varietas baru Pari Tutul yang menghuni perairan Indonesia.
"Pendekatan taksonomi molekular dilakukan, dengan meneliti DNA inti dan mitokondria DNA. Saya gunakan dua mitokondria, ternyata varietas ini baru," kata Irma dalam keterangan pers yang disampaikan di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis.
Pengetesan sampel DNA untuk memastikan perbedaan varietas pari ini dilakukan di laboratorium genetika milik LIPI di kawasan Ancol, Jakarta Utara, dan di laboratorium genetika di Prancis.
Hasilnya, ia mengatakan diketahui bahwa Hamantura tutul atau Pari Tutul merupakan varietas baru yang ditemukan hidup diperairan Indonesia bersama tiga varietas lain yang lebih dulu diketahui, yakni Himantura leoparda, Himantura undulata, dan Himantura uarnak.
Menurut dia, Indonesia memiliki setengah dari total spesies ikan pari dunia yang berjumlah sekitar 500. Namun, sejauh ini eksplorasi belum banyak dilakukan, dan justru para peneliti asing terutama dari Australia yang lebih banyak melakukan eksplorasi.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa lokasi hidup dari ikan ternyata diketahui mempengaruhi karakter dari masing-masing ikan pari. Meski tampak hampir sama namun tetap ada perbedaan pada masing-masin ikan pari tersebut, dan perbedaan terbesar terlihat dari corak yang terdapat pada kulit ikan.
"Pari Tutul yang ditemukan hidup di Laut Jawa, Selat Sunda, utara Bali, dan selatan Jawa ternyata memiliki motif tutul lebih kecil. Sedangkan Himantura leoparda yang ditemukan peneliti Malaysia kini dikenal dengan ikan pari totol besar," ujar dia. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pendekatan taksonomi molekular dilakukan, dengan meneliti DNA inti dan mitokondria DNA. Saya gunakan dua mitokondria, ternyata varietas ini baru," kata Irma dalam keterangan pers yang disampaikan di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis.
Pengetesan sampel DNA untuk memastikan perbedaan varietas pari ini dilakukan di laboratorium genetika milik LIPI di kawasan Ancol, Jakarta Utara, dan di laboratorium genetika di Prancis.
Hasilnya, ia mengatakan diketahui bahwa Hamantura tutul atau Pari Tutul merupakan varietas baru yang ditemukan hidup diperairan Indonesia bersama tiga varietas lain yang lebih dulu diketahui, yakni Himantura leoparda, Himantura undulata, dan Himantura uarnak.
Menurut dia, Indonesia memiliki setengah dari total spesies ikan pari dunia yang berjumlah sekitar 500. Namun, sejauh ini eksplorasi belum banyak dilakukan, dan justru para peneliti asing terutama dari Australia yang lebih banyak melakukan eksplorasi.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa lokasi hidup dari ikan ternyata diketahui mempengaruhi karakter dari masing-masing ikan pari. Meski tampak hampir sama namun tetap ada perbedaan pada masing-masin ikan pari tersebut, dan perbedaan terbesar terlihat dari corak yang terdapat pada kulit ikan.
"Pari Tutul yang ditemukan hidup di Laut Jawa, Selat Sunda, utara Bali, dan selatan Jawa ternyata memiliki motif tutul lebih kecil. Sedangkan Himantura leoparda yang ditemukan peneliti Malaysia kini dikenal dengan ikan pari totol besar," ujar dia. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014