Denpasar (Antara Bali) - Calon anggota DPR dari Partai Nasional Demokrat, Made Adi Djaya berjanji memperjuangkan mengusung terwujudnya keterpaduan program yang dibiayai APBN dan APBD.
"Keterpaduan itu sangat penting dalam membangun sarana dan prasarana menyangkut kebutuhan masyarakat menyangkut berbagai aspek kehidupan," kata caleg nomor urut 4 Partai Nasdem dari Dapil Bali itu di Denpasar, Jumat.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda, Kepala Bawasda, dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali selama 30 tahun itu berjanji akan mengerahkan semua kekuatannya untuk mengabdikan diri mengemban misi gerakan perubahan (restorasi Indonesia) yang diwujudkan dalam Partai NasDem.
Dengan pengalaman di bidang perencanaan pembangunan di Bali, dia ingin mewujudkan perubahan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran pembangunan dengan memprioritaskan program untuk mengurangi dan penyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.
Selain itu program yang dirancang bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mewujudkan gerakan perubahan yang membutuhkan semangat dan kebersamaan.
"Untuk itu perlu dukungan masyarakat dan jika saya terpilih menjadi anggota DPR RI maka akan melaksanakan idialisme serta misi untuk berbakti memperjuangkan aspirasi dan program yang bener-bener dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat," ujar suami dari Ni Wayan Winarti.
Pria kelahiran Buleleng 21 Juli 1954 atau 60 tahun silam yang tampak sangat enerjik itu secara aktif akan memberikan masukan kepada pemerintah, termasuk Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota se Bali dalam mewujudkan sasaran pembangunan.
Dalam bidang pendidikan misalnya menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas serta dapat memenuhi kebutuhan dalam menampung seluruh anak sekolah pada semua jenjang pendidikan.
Ayah dari dua putra yang pernah menjabat sebagai staf ahli gubernur Bali itu juga memberikan perhatian yang serius dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan puskesmas, dengan menempatkan dokter yang cukup, tersedianya instalasi rawat darurat serta fasilitas rawat inap terbatas.
Adi Djaya, alumnus S-1 Ekonomi Managemen dan S-2 Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana juga mempunyai konsep dalam menanggulangi sampah dan kebersihan lingkungan.
Bali sebagai daerah tujuan wisata yang setiap tahunnya menerima kunjungan sekitar tiga juta wisatawan mancanegara itu perlu didukung dengan kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Untuk itu penanggulangan sampah dan kebersihan lingkungan dapat dikoordinasikan oleh Kepala Desa / Kelurahan. Pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (TPA) ditangani oleh Pemkab/Pemkot.
Demikian pula penanaman pohon penghijauan dan perindangan jalan dirubah dari selama ini target tanam dengan target tumbuh, dengan mempekerjakan tenaga kerja untuk pemeliharaan.
"Upaya tersebut dengan mendapat dukungan dari semua pihak akan mampu mewujudkan kebersihan dan kelestarian lingkungan di Pulau Dewata," ujar Made Adi Djaya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Keterpaduan itu sangat penting dalam membangun sarana dan prasarana menyangkut kebutuhan masyarakat menyangkut berbagai aspek kehidupan," kata caleg nomor urut 4 Partai Nasdem dari Dapil Bali itu di Denpasar, Jumat.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda, Kepala Bawasda, dan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali selama 30 tahun itu berjanji akan mengerahkan semua kekuatannya untuk mengabdikan diri mengemban misi gerakan perubahan (restorasi Indonesia) yang diwujudkan dalam Partai NasDem.
Dengan pengalaman di bidang perencanaan pembangunan di Bali, dia ingin mewujudkan perubahan dalam perencanaan dan penyusunan anggaran pembangunan dengan memprioritaskan program untuk mengurangi dan penyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.
Selain itu program yang dirancang bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mewujudkan gerakan perubahan yang membutuhkan semangat dan kebersamaan.
"Untuk itu perlu dukungan masyarakat dan jika saya terpilih menjadi anggota DPR RI maka akan melaksanakan idialisme serta misi untuk berbakti memperjuangkan aspirasi dan program yang bener-bener dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat," ujar suami dari Ni Wayan Winarti.
Pria kelahiran Buleleng 21 Juli 1954 atau 60 tahun silam yang tampak sangat enerjik itu secara aktif akan memberikan masukan kepada pemerintah, termasuk Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota se Bali dalam mewujudkan sasaran pembangunan.
Dalam bidang pendidikan misalnya menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas serta dapat memenuhi kebutuhan dalam menampung seluruh anak sekolah pada semua jenjang pendidikan.
Ayah dari dua putra yang pernah menjabat sebagai staf ahli gubernur Bali itu juga memberikan perhatian yang serius dalam meningkatkan fasilitas dan pelayanan puskesmas, dengan menempatkan dokter yang cukup, tersedianya instalasi rawat darurat serta fasilitas rawat inap terbatas.
Adi Djaya, alumnus S-1 Ekonomi Managemen dan S-2 Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana juga mempunyai konsep dalam menanggulangi sampah dan kebersihan lingkungan.
Bali sebagai daerah tujuan wisata yang setiap tahunnya menerima kunjungan sekitar tiga juta wisatawan mancanegara itu perlu didukung dengan kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Untuk itu penanggulangan sampah dan kebersihan lingkungan dapat dikoordinasikan oleh Kepala Desa / Kelurahan. Pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (TPA) ditangani oleh Pemkab/Pemkot.
Demikian pula penanaman pohon penghijauan dan perindangan jalan dirubah dari selama ini target tanam dengan target tumbuh, dengan mempekerjakan tenaga kerja untuk pemeliharaan.
"Upaya tersebut dengan mendapat dukungan dari semua pihak akan mampu mewujudkan kebersihan dan kelestarian lingkungan di Pulau Dewata," ujar Made Adi Djaya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014