Banda Aceh (Antara Bali) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN), Fasli Jalal menyatakan pertumbuhan penduduk Indonesia perlu
dikendalikan dengan baik agar tidak berakibat munculnya masalah sosial
dan ekonomi.
"Pertambahan penduduk yang tidak memiliki keterampilan kerja akan mengakibatkan Indonesia menjadi salah satu pasar utama bagi produk-produk asing dan pasar lapangan kerja bagi tenaga asing," kata Fasli di sela memberi kuliah umum bonus demografi di Auditorium FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh, Kamis.
Dijelaskannya, bonus demografi merupakan suatu fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sedangkan proporsi usia muda sudah semakin kecil dan yang berusia lanjut belum banyak.
Fasli mengatakan bonus demografi juga merupakan peluang emas bagi Indonesia untuk membangun kemajuan bangsa.
"Usia muda produktif, kreatif dan kekayaan alam yang melimpah merupakan kombinasi ideal untuk membangun kekuatan ekonomi dan kesejahteraan masyrakat," katanya dalam kuliah umum terkait kebijakan dan strategi menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan kompetisi antarnegara semakin meningkat.
Ia menambahkan, bonus demografi tersebut juga berefek sangat kritis, jika tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM dan tersedianya lapangan kerja yang memadai.
Sementara itu, Ketua Progam Studi Pendidikan Geografi Wahab Abdi mengatakan kuliah umum bersama Kepala BKKBN sangat bermanfaat karena bisa menambah pengetahuan mahasiswa geografi tentang demografi.
"Kalau diharapkan dari mata kuliah demografi saja, maka pengetahuan tentang demografi dan kependudukan sangat minim, apalagi jam kuliah yang terbatas," kata Wahab. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Pertambahan penduduk yang tidak memiliki keterampilan kerja akan mengakibatkan Indonesia menjadi salah satu pasar utama bagi produk-produk asing dan pasar lapangan kerja bagi tenaga asing," kata Fasli di sela memberi kuliah umum bonus demografi di Auditorium FKIP Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh, Kamis.
Dijelaskannya, bonus demografi merupakan suatu fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi pembangunan karena jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sedangkan proporsi usia muda sudah semakin kecil dan yang berusia lanjut belum banyak.
Fasli mengatakan bonus demografi juga merupakan peluang emas bagi Indonesia untuk membangun kemajuan bangsa.
"Usia muda produktif, kreatif dan kekayaan alam yang melimpah merupakan kombinasi ideal untuk membangun kekuatan ekonomi dan kesejahteraan masyrakat," katanya dalam kuliah umum terkait kebijakan dan strategi menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas dan kompetisi antarnegara semakin meningkat.
Ia menambahkan, bonus demografi tersebut juga berefek sangat kritis, jika tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas SDM dan tersedianya lapangan kerja yang memadai.
Sementara itu, Ketua Progam Studi Pendidikan Geografi Wahab Abdi mengatakan kuliah umum bersama Kepala BKKBN sangat bermanfaat karena bisa menambah pengetahuan mahasiswa geografi tentang demografi.
"Kalau diharapkan dari mata kuliah demografi saja, maka pengetahuan tentang demografi dan kependudukan sangat minim, apalagi jam kuliah yang terbatas," kata Wahab. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014