Oslo (Antara Bali) -
Sebuah kapal Norwegia sudah mencapai sebuah area di Samudera Hindia di
mana kemungkinan puing-puing pesawat hilang Malaysia Airline Penerbangan
MH370 yang tertangkap satelit berada, kata perusahaan pelayaran Hoegh
Autoliners seperti dikutip AFP.
"Kapal itu telah tiba di situs itu untuk ambil bagian dalam pencarian," kata Cecilie Moe, juru bicara perusahan Norwegia itu.
Untuk sementara tidak ada objek yang diduga sisa MH370 yang tertemukan, kata Christian Dahll, juga dari Hoegh Autoliners.
Dahll menambahkan pintu pencarian terbatas karena matahari terbenam pada pukul 13.00 GMT (20.00 WIB).
"Kapal itu akan berlayar menyusuri sebuah rute yang disediakan otoritas Australia sampai menjelang malam," kata dia kepada AFP. "Setelah itu kami akan menilai situasinya bersama pihak berwenang Australia."
Sturla Henriksen, direktur jenderal Asosiasi Pemilik Kapal Norwegia, mengatakan bahwa area pencarian diperluas sampai sejauh 60 mil laut atau sekitar 100 kilometer.
Kapal bernama St. Petersburg itu akan berlayar "bolak balik (di sepanjang rute itu) dengan harapan menemukan apa yang sudah diidentifikasi sebagai puing-puing tersebut," kata Henriksen kepada radio Norwegia NRK, seraya menambahkan bahwa kapal itu tidak punya kapastias untuk menarik objek-objek tersebut dari lautan.
Kapal itu tengah dalam perjalanan dari Port Louis di Mauritius menuju Melbourne, saat diminta pihak berwenang Australia untuk mengubah rutenya demi mengidentifikasi puing-puing yang ditangkap satelit di Samudera Hindia sebelah selatan.
Setelah dua pekan diliputi oleh petunjuk-petunjuk yang salah, Australia menghidupkan kembali optimisme penyelidikan atas hilang misteriusnya MH370 ketika mengumumkan berhasil mendeteksi dua objek di Samudera Hindia bagian selatan yang jaraknya sekitar 2.500 kilometer dari Perth di Australia barat, demikian AFP. (AFP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kapal itu telah tiba di situs itu untuk ambil bagian dalam pencarian," kata Cecilie Moe, juru bicara perusahan Norwegia itu.
Untuk sementara tidak ada objek yang diduga sisa MH370 yang tertemukan, kata Christian Dahll, juga dari Hoegh Autoliners.
Dahll menambahkan pintu pencarian terbatas karena matahari terbenam pada pukul 13.00 GMT (20.00 WIB).
"Kapal itu akan berlayar menyusuri sebuah rute yang disediakan otoritas Australia sampai menjelang malam," kata dia kepada AFP. "Setelah itu kami akan menilai situasinya bersama pihak berwenang Australia."
Sturla Henriksen, direktur jenderal Asosiasi Pemilik Kapal Norwegia, mengatakan bahwa area pencarian diperluas sampai sejauh 60 mil laut atau sekitar 100 kilometer.
Kapal bernama St. Petersburg itu akan berlayar "bolak balik (di sepanjang rute itu) dengan harapan menemukan apa yang sudah diidentifikasi sebagai puing-puing tersebut," kata Henriksen kepada radio Norwegia NRK, seraya menambahkan bahwa kapal itu tidak punya kapastias untuk menarik objek-objek tersebut dari lautan.
Kapal itu tengah dalam perjalanan dari Port Louis di Mauritius menuju Melbourne, saat diminta pihak berwenang Australia untuk mengubah rutenya demi mengidentifikasi puing-puing yang ditangkap satelit di Samudera Hindia sebelah selatan.
Setelah dua pekan diliputi oleh petunjuk-petunjuk yang salah, Australia menghidupkan kembali optimisme penyelidikan atas hilang misteriusnya MH370 ketika mengumumkan berhasil mendeteksi dua objek di Samudera Hindia bagian selatan yang jaraknya sekitar 2.500 kilometer dari Perth di Australia barat, demikian AFP. (AFP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014