Denpasar (Antara Bali) - Pasaran Singapura menyerap 23,69 persen ekspor kerajinan berbahan baku bambu dari Bali dengan total devisa sebesar 9,48 juta dolar AS selama tahun 2013.

"Hasil kerajinan berbentuk aneka jenis cendera mata yang dirancang unik dan menarik juga menembus pasaran Hong Kong yang menampung 18,74 persen dan Australia 12,64 persen," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan bahwa aneka jenis cendera mata berbahan baku bambu hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Pulau Dewata juga menjangkau pasaran Jerman yang menyerap 3,34 persen.

Demikian pula, pasaran Amerika Serikat 14,14 persen, Inggris 1,07 persen, Prancis 1,02 persen, dan 24,08 persen sisanya ke sejumlah negara di belahan dunia lainnya.

Ketut Teneng menjelaskan bahwa nilai ekspor kerajinan bambu sebesar 9,48 juta dolar AS itu merosot 26 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 12,86 juta dolar AS.

Namun, dari segi volume, menunjukkan peningkatan yang signifikan dari 5,56 juta unit pada tahun 2012 menjadi 7,48 unit pada tahun 2013.

"Perolehan devisa hasil industri kerajinan bambu mampu memberikan andil 1,35 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 486,06 juta dolar AS," ujar Ketut Teneng.

Hasil kerajinan berbahan baku bambu itu merupakan salah satu dari 17 jenis hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang berhasil dipasarkan ke mancanegara.

Perajin Bali mengombinasikan hasil kerajinan bambu dengan rotan dibuat dalam berbagai jenis rancang bangun (desain), antara lain berupa tempat koran, bakul, topi berbentuk kerucut, dompet, dan aneka jenis cendera mata yang unik dan menarik lainnya.

Mata dagangan tesebut selain menembus pasaran ekspor juga dipajangkan para pedagang di sejumlah objek wisata yang banyak dibeli wisatawan dalam dan luar negeri saat berliburan ke Pulau Dewata, ujar Ketut Teneng. (WDY/i018)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014