Denpasar (Antara Bali) - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Primakara Bali mendatangkan perusahaan pengelola situs blog teknologi terkemuka di Asia.
"Kami mendatangkan perusahaan pengelola situs blog teknologi yang berbasis di Singapura untuk memperkenalkan pentingnya teknologi di era globalisasi. Potensi pengembangan tersebut cukup berpeluang bagi mahasiswa maupun generasi muda di Bali," kata Ketua STMIK Primakara Bali, I Putu Agus Swastika M.Kom, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, ekosistem teknologi di Bali sedang tumbuh. Oleh karena itu, pihaknya ingin berbagi pengetahuan di bidang teknologi bagi generasi muda agar menjadi wirausaha mandiri.
"Ajang seperti ini selain sangat bermanfaat bagi perkembangan industri kreatif di Bali, juga untuk membentuk `mindset` di kalangan mahasiswa agar tak selalu berpikir mencari pekerjaan. Namun berupaya untuk menjadi `technopreneur`," ujarnya.
Swastika menyebutkan beberapa komunitas startup, seperti Livit (sebelumnya dikenal dengan nama Contenga), Subali (Startup Bali), dan Gamedev Bali.
Komunitas startup ini juga cukup sering berkolaborasi dan mendukung ekosistem startup ilmu pengetahuan di Bali.
"Kedatangan Tech in Asia ke Bali juga mengajak beberapa investor dari IMJ Fenox dan In-House VC untuk mendiskusikan mindset investor di Indonesia," katanya.
Chief Editor Tech in Asia Enricko Lukman mengatakan cukup banyak startup di Bali yang memiliki produk bagus untuk dikembangkan sehingga perlu mengetahui seluk-beluk investor.
"Kami mengajak beberapa investor untuk bertemu dengan komunitas dan berdiskusi tentang bagaimana mengevaluasi startup, apa yang dicari oleh investor dalam sebuah startup, dan bidang apa yang harus menjadi fokus startup Indonesia saat ini," kata Enricko ketika ditemui di Kampus STMIK Primakara. (M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Kami mendatangkan perusahaan pengelola situs blog teknologi yang berbasis di Singapura untuk memperkenalkan pentingnya teknologi di era globalisasi. Potensi pengembangan tersebut cukup berpeluang bagi mahasiswa maupun generasi muda di Bali," kata Ketua STMIK Primakara Bali, I Putu Agus Swastika M.Kom, di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, ekosistem teknologi di Bali sedang tumbuh. Oleh karena itu, pihaknya ingin berbagi pengetahuan di bidang teknologi bagi generasi muda agar menjadi wirausaha mandiri.
"Ajang seperti ini selain sangat bermanfaat bagi perkembangan industri kreatif di Bali, juga untuk membentuk `mindset` di kalangan mahasiswa agar tak selalu berpikir mencari pekerjaan. Namun berupaya untuk menjadi `technopreneur`," ujarnya.
Swastika menyebutkan beberapa komunitas startup, seperti Livit (sebelumnya dikenal dengan nama Contenga), Subali (Startup Bali), dan Gamedev Bali.
Komunitas startup ini juga cukup sering berkolaborasi dan mendukung ekosistem startup ilmu pengetahuan di Bali.
"Kedatangan Tech in Asia ke Bali juga mengajak beberapa investor dari IMJ Fenox dan In-House VC untuk mendiskusikan mindset investor di Indonesia," katanya.
Chief Editor Tech in Asia Enricko Lukman mengatakan cukup banyak startup di Bali yang memiliki produk bagus untuk dikembangkan sehingga perlu mengetahui seluk-beluk investor.
"Kami mengajak beberapa investor untuk bertemu dengan komunitas dan berdiskusi tentang bagaimana mengevaluasi startup, apa yang dicari oleh investor dalam sebuah startup, dan bidang apa yang harus menjadi fokus startup Indonesia saat ini," kata Enricko ketika ditemui di Kampus STMIK Primakara. (M038)
Editor : I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014