Denpasar (Antara Bali) - Tingkat hunian hotel berbintang di Bali rata-rata sebesar 57,76 persen selama bulan Januari 2014, merosot 4,77 persen dibandingkan bulan Desember 2013 yang mencapai 62,53 persen.

"Meskipun tingkat hunian hotel merosot, namun masih tergolong cukup baik, karena hunian masih di atas 50 persen mampu menutupi biaya operasional dan gaji karyawan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar, di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, Bali pada bulan Januari 2014 menerima kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 279.257 orang, meningkat 19,89 persen dibandingkan bulan yang sama tahun 2012, atau turun 6,61 persen dibandingkan Desember 2013.

Wisatawan mancanegara yang berlibur di Pulau Dewata sebagian besar menggunakan fasilitas hotel berbintang yang tersebar pada enam dari sembilan kabupaten/kota di daerah ini.

Panusunan menyebutkan, tingkat penghunian kamar (TPK) tertinggi terjadi di wilayah Kabupaten Tabanan sebesar 71,80 persen, menurun dari bulan sebelumnya 73,13 persen.

Kemudian menyusul hotel di wilayah Kabupaten Badung 63,11 persen, juga menurun dari bulan sebelumnya tercatat 67,65 persen, Gianyar 53,74 persen turun dari sebelumnya 59,23 persen.

Dia menjelaskan, Kabupaten Karangasem dengan tingkat hunian 42,89 persen merosot dari bulan sebelumnya 48,86 persen, Kabupaten Buleleng 33,05 persen juga menurun dari bulan sebelumnya tercatat 40,80 persen, dan Kota Denpasar 44,17 persen dari bulan sebelumnya 44,80 persen.

Sedangkan tiga daerah lainnya di Bali, meliputi Kabupaten Jembrana, Bangli, dan Kabupaten Klungkung hingga saat ini belum memiliki fasilitas hotel berbintang.

DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mencatat di Pulau Dewata terdapat 2.260 hotel berbintang dan nonbintang dengan kapasitas 56.971 kamar.

Kamar hotel tersebut di luar vila yang keberadaannya kini tersebar hingga ke daerah pelosok perdesaan, dan banyak yang belum memiliki izin.

Padahal hasil penelitian SCETO tahun 1985, Bali disepakati hanya mampu menampung 24.000 kamar hotel bertaraf internasional, namun kenyataannya sekarang melebihi batas ideal itu. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014