Denpasar (Antara Bali) - Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrat Bali Made Mudarta mengatakan debat konvensi calon presiden Demokrat di Bali perlu ditiru daerah lain, terutama dalam mengangkat tema isu daerah setempat dalam khasanah nasional.

"Debat calon presiden yang dilaksanakan di Bali pada Selasa (18/2) memang kami sebelumnya mengajukan kepada tim konvensi agar mengangkat isu daerah, seperti sosial budaya dan kesejahteraan yang dijadikan isu nasional," katanya di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan dari 10 kandidat presiden yang hadir dalam debat tersebut, memberi pandangan beragam dalam menyikapi persoalan yang dihadapi di daerah Bali yang berkembang saat ini, termasuk juga menyikapi soal rencana reklamasi di Teluk Benoa, Kabupaten Badung.

"Ini bagian dari dinamika demokrasi di Partai Demokrat. Semua calon presiden adalah kader-kader yang telah teruji kemampuannya dalam organisasi maupun dalam kancah politik," kata politikus asal Kabupaten Jembrana itu.

Mudarta mengatakan para calon presiden tersebut diuji kemampuannya untuk memecahkan persoalan dan solusi yang ditawarkan.

"Karena apa yang disampaikan oleh panelis tersebut, soal-soal yang diajukan adalah muatan lokal berdasarkan kajian yang cukup matang dituangkan dalam materi tersebut," ujarnya.

Mudarta lebih lanjut mengatakan setelah berkeliling para calon presiden ke sebelas kota di Indonesia untuk mengikuti debat tersebut, nantinya siapa yang akan direkomendasi dan diusung oleh partai itu juga ada proses lebih lanjut.

"Mekanisme itu tidak saja ditentukan dalam debat calon presiden, akan tetapi juga melalui survei lembaga independen untuk mengetahui siapa di antara 11 kandidat tersebut paling layak menjadi calon presiden yang bertarung pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014," katanya.

Sebelumnya, seorang capres Hayono Isman mengatakan pihaknya akan terus mengikuti tahapan dan mekanisme tersebut.

"Persoalan siapa yang nantinya mendapatkan hasil survei dari lembaga independen yang paling tinggi itu semua ada tahapannya. Saya akan terus mengikuti putaran debat capres ini sampai tuntas di sebelas kota tersebut," katanya.

Ia mengatakan persoalan yang diajukan oleh panelis dalam debat capres temanya juga mengangkat persoalan daerah, namun harus mampu menyikapi secara nasional dalam memajukan bangsa dan negara.

"Karena jika persoalan daerah bisa dicarikan jalan keluarnya, maka dalam kehidupan berbangsa pasti bisa dimajukan. Sebab yang terjadi sekarang masih banyak persoalan daerah yang belum tuntas, seperti masalah kemiskinan. Walau pemerintah sudah terus meningkatkan anggaran APBN terkait persoalan sosial dan kemiskinan," katanya. (I020)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014